Linda, Sesilia Lusiana (2022) UJI EFEK PENAMBAHAN ADENOSIN-LIDOKAIN (AL) DALAM LARUTAN KREB’S HENSELEIT TERHADAP AKTIVITAS PEROKSIDASI LIPID GINJAL TIKUS SELAMA PRESERVASI ORGAN = THE EFFECT OF ADENOSINE-LIDOCAIN (AL) ADDITION IN KREB'S HENSELEIT SOLUTION ON LIPID PEROXIDATION ACTIVITY IN RAT KIDNEYS DURING ORGANS PRESERVATION. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011181326_skripsi_20-07-2022 cover1.png
Download (132kB) | Preview
N011181326_skripsi_20-07-2022 1-2.pdf
Download (739kB)
N011181326_skripsi_20-07-2022 dp.pdf
Download (837kB)
N011181326_skripsi_20-07-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Larutan Kreb’s Henseleit merupakan larutan standar preservasi organ yang dapat dimodifikasi dengan penambahan senyawa untuk mengurangi kerusakan oksidatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek penambahan adenosin-lidokain (AL) dalam larutan Kreb’s Henseleit Modifikasi (KHM) terhadap aktivitas peroksidasi lipid ginjal tikus selama 2, 4 dan 6 jam preservasi. Hewan uji dibagi menjadi kelompok larutan Kreb’s Henseleit (KH), kelompok larutan Kreb’s Henseleit Modifikasi (KHM) dan kelompok larutan Kreb’s Henseleit Modifikasi dengan penambahan Adenosin-Lidokain (KHMAL). Organ ginjal tikus direndam dalam larutan preservasi sesuai dengan kelompoknya selama 2 jam (n =9), 4 jam (n=9) dan 6 jam (n=9). Kelompok kontrol (n=3) sebagai pembanding organ yang tidak mengalami proses preservasi. Setelah penyimpanan, kadar MDA (malondialdehid) organ diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil menunjukkan dengan preservasi 2 jam, diperoleh kadar MDA ginjal pada semua kelompok larutan tidak meningkat signifikan dibandingkan kontrol ginjal tanpa preservasi. Setelah preservasi selama 4 jam, didapatkan kadar rata-rata MDA meningkat pada larutan KH (p<0,05), KHM dan KHMAL, namun peningkatan MDA pada KHM dan KHMAL tidak berbeda signifikan dari kontrol. Setelah preservasi selama 6 jam, kadar rata-rata MDA ginjal pada semua larutan preservasi meningkat signifikan (p<0.05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan KHM dan KHMAL sebagai larutan preservasi lebih baik dari KH dalam memproteksi ginjal dari peroksidasi lipid setelah penyimpanan 4 jam. Namun penambahan AL dalam larutan KHM tidak menambah efek proteksi KHM terhadap peroksidasi lipid ginjal selama penyimpanan dalam larutan preservasi.
Keywords : tikus putih, ginjal, larutan Kreb’s Henseleit, Malondialdehid
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Ilmu Farmasi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 09 Aug 2022 02:42 |
Last Modified: | 09 Aug 2022 02:42 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17875 |