GAMBARAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK PADA PRAJURIT TNI PASCA CEDERA ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT DI KOTA MAKASSAR = The Description of Activity Levels in Indonesian Armed Forces Soldier After Anterior Cruciate Ligament Injury in Makassar City

Cedera ACL sering terjadi pada seseorang yang mempunyai aktivitas yang berat dan olahraga yang melibatkan gerakan memutar memotong dan perubahan kecepatan mendadak. prajurit TNI sebagai profesi yang berpeluang besar dapat mengalami cedera ACL dikarenakan tuntutan pekerjaannya yang berat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan keterbatasan prajurit TNI dalam menjalankan tugasnya serta terjadi penurunan tingkat aktivitas fisik pasca kejadian cedera ACL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik pada prajurit TNI pasca cedera ACL di kota Makassar. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 99 orang (n=99). Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer melalui pengukuran aktivitas fisik menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire-Long Form (IPAQ-LF). Data umum sampel diperoleh melalui pengisian kuesioner termasuk didalamnya Tegner Lysholm Knee Scoring Scale digunakan untuk menilai fungsional lutut. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi tingkat aktivitas fisik per karakteristik responden. Sebanyak 70 orang (70,7%) prajurit TNI pasca cedera ACL memiliki tingkat aktivitas fisik yang sedang dengan nilai rata-rata 1499 MET-menit/minggu. Gambaran tingkat aktivitas fisik pada kelompok usia 41 – 45 tahun (83,4%), IMT normal (75%), riwayat durasi pasca cedera 6 – 12 bulan (85,7%) dan status fungsional lutut menengah (89,3%) mayoritas berada pada kategori sedang.

Kata kunci: Cedera ACL, Prajurit TNI, Aktivitas Fisik