KOMPOSISI SERAT JERAMI PADI YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN BIOSTARTER YANG DIKEMBANGKAN DARI MIKROBA ISI RUMEN TERNAK KERBAU

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cocok digunakan sebagai pakan alternatif karena jumlahnya yang melimpah dan tersedia sepanjang tahun. Namun penggunaannya terbatas oleh beberapa faktor sehingga perlu diberikan perlakuan untuk meningkatkan nilai guna jerami. Fermentasi termasuk cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami dengan menggunakan mikroba pendegaradasi serat seperti menggunakan biostarter yang dikembangkan dari mikroba isi rumen ternak kerbau. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi komposisi serat jerami padi (ADF, NDF, selulosa, hemiselulosa, dan lignin) yang difermentasi. Penelitian ini menggunakan uji Independent Sample T-Test yang masing-masing terdiri 2 perlakuan dengan 5 ulangan yaitu T1 (jerami padi+starbio+molases+air+urea) dan T2 (jerami padi+biostarter dari mikroba isi rumen ternak kerbau+molases+air+urea). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua perlakuan memberikan pengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan ADF dengan nilai T1 sebesar 49.64%a dan T2 sebesar 51.43%b. Kandungan NDF dengan nilai T1: 70.50%a dan T2: 73.81%b dan kandungan selulosa dengan nilai T1 sebesar 35.27%a dan T2 sebesar 36.92%b serta tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan hemiselulosa (T1: 20.86% dan T2: 22.38%) dan kandungan lignin (T1: 3.81 dan T2: 3.87%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan ADF, NDF, dan selulosa dari jerami padi yang difermentasi menggunakan starbio lebih rendah daripada menggunakan biostarter dari mikroba isi rumen ternak kerbau. Namun kandungan hemiselulosa dan lignin dari kedua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan.