POLA PENGASUHAN ANAK ANTAR GENERASI DALAM MASYARAKAT JEJARING (STUDI KASUS PADA ETNIS BUGIS DI KOTA MAKASSAR) = Inter-Generation Parenting Patterns in a Networked Society: A Case Study on Buginese Ethnicity in Makassar City

WAHYUNI. Pola Asuh Antargenerasi dalam Jaringan Masyarakat (Studi Kasus Suku Bugis di Kota Makassar) (Pembina Rabina Yunus, Ko-Promotor Madris dan Rahmat Muhammad).
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis proses pengasuhan anak antargenerasi dalam jaringan masyarakat suku Bugis di Kota Makassar, (2) menganalisis perbedaan perilaku pengasuhan anak generasi pertama dan kedua antara jaringan masyarakat suku Bugis di Kota Makassar (3) merumuskan model pengasuhan anak antargenerasi dalam jaringan masyarakat suku Bugis di Kota Makassar di masa depan.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari lapangan melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teori fungsional struktural, teori konflik dan interaksi simbolik. Untuk melihat fenomena pola asuh oleh orang tua, penelitian ini menggunakan teori fungsi keluarga yaitu fungsi sosialisasi. Sedangkan untuk menganalisis perubahan sikap dan perilaku generasi muda digunakan teori Network Society. Lokasi penelitian di Kota Makassar dengan informan yang berasal dari keluarga etnis Bugis yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling, dengan menggunakan pendekatan sosiologis.
Hasil penelitian tiga aspek utama: pertama, pengasuhan anak antargenerasi di era masyarakat berjejaring menghadapi tantangan perubahan. Generasi tua dihadapkan pada realitas baru generasi muda, dimana nilai-nilai generasi tua seringkali tidak dapat diterapkan atau diterima sepenuhnya oleh generasi muda. Kedua, pengasuhan anak sebagai bagian dari fungsi keluarga harus dilanjutkan dalam berbagai situasi. Negosiasi antargenerasi merupakan solusi, dimana pada saat tertentu generasi tua harus mengalah atau memilih menyesuaikan diri. Ketiga, generasi muda telah diubah oleh arus informasi dan teknologi yang merupakan konsekuensi globalisasi. Sementara itu generasi tua terus berupaya untuk mempertahankan sistem nilai lama yang mereka yakini. Pembinaan antar generasi semakin terlihat sebagai dialog antara dua sistem nilai yang berbeda; lama dan baru yang terus menerus berinteraksi, saling mempengaruhi dan memainkan perannya masing-masing.
Keywords : Pengasuhan Anak, Antar Generasi, Jaringan Masyarakat, Bugis