PENGARUH VARIASI KOMPONEN ECO-ENZYME TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI

Eco-enzyme merupakan enzim yang dihasilkan dari proses fermentasi gula, limbah organik (sayuran dan kulit buah) dan air dengan rasio 1:3:10 yang dicampur dalam wadah plastik kedap udara. Eco-enzym dari limbah kulit buah dan sayur yang berbeda menunjukkan aktivitas enzimatis dan aktivitas antimikroba yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi komponen terhadap karakteristik eco-enzyme dan aktivitas antibakteri S. aureus dan E. coli. Variasi komponen eco-enzyme dibuat dengan 3 komposisi yang berbeda yaitu kombinasi kulit buah (KB), kombinasi kulit buah dan sayur (BS) serta kombinasi sayuran (SY). Uji yang dilakukan meliputi uji organoleptik, penentuan kadar alkohol dan kadar asam asetat, uji aktivitas enzimatik serta aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan pada uji organoleptik terdapat perbedaan aroma, warna dan pH dari setiap variasi kombinasi bahan. Hasil pengukuran asam asetat menunjukkan eco-enzyme kulit buah memiliki kadar tertinggi yaitu 8,58%, namun cairan eco-enzyme dari variasi yang berbeda secara keseluruhan tidak mengandung alkohol. Sedangkan uji aktivitas antibakteri dengan metode wells diffusion, menunjukkan aktivitas antibakteri pada E. coli maupun S. aureus dengan zona hambat terbesar pada eco-enzyme KB untuk masing-masing bakteri yaitu 12,28 mm dan 11,92 mm (konsentrasi 100%). Sedangkan pada konsentrasi 50%, aktivitas antibakteri hanya ditunjukkan pada E. coli dengan zona hambat terbesar pada eco-enzyme KB yaitu 9,32 mm.