Alfi, Nur Ainin (2022) HUBUNGAN ANTARA FAKTOR GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (GAKI) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BADUTA DI KABUPATEN ENREKANG = THE RELATIONSHIP BETWEEN IODINE DEFICIENCY DISORDERS (IDD) AND STUNTING INCIDENTS IN CHILD 0-23 MONTHS IN ENREKANG REGENCY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
K012192032_tesis_24-05-2022 cover1.png
Download (108kB) | Preview
K012192032_tesis_24-05-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
K012192032_tesis_24-05-2022 dp.pdf
Download (1MB)
K012192032_tesis_24-05-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
NUR AININ ALFI. Hubungan Antara Faktor Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) dengan Kejadian Stunting Pada Anak Baduta di Kabupaten Enrekang. (Dibimbing oleh Burhanuddin Bahar dan Abdul Razak Thaha).
Saat ini Indonesia mengalami masalah gizi ganda salah satunya stunting. Berdasarkan data Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Prevalensi anak stunting tahun 2019 di Kabupaten Enrekang sebesar 44,8%. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya asupan zat gizi yang tidak adekuat. Salah satu zat gizi yang terpenting yaitu iodium. Iodium merupakan salah satu zat gizi esensial yang ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam tubuh. Iodium merupakan bagian dari hormon tiroksin yang berfungsi dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional dengan 100 sampel pada anak usia 0-23 bulan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner serta pengkuran TB/U untuk melihat stunting berdasarkan Z-score anak. Palpasi dan Ekskresi Iodium Urine (EIU) untuk melihat GAKI, pola makan menggunakan Semi-FFQ. Serta riwayat pedigree pada keluarga baduta. Analisis data menggunakan chi-square dan regresi logistik multivariable.
Berdasarkan hasil analisis Chi- Square ditemukan bahwa terdapat hubungan signifikan EIU Ibu (p=0.030), penggunaan garam beriodium (p=0.049) dengan kejadian stunting. Sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara palpasi kelenjar tiroid (p=0.107), pola makan baduta (p=0.543), pola makan ibu (p=0.543), riwayat pedigree (p=0.519) dengan kejadian stunting. Berdasarkan analisis multivariate EIU ibu paling berpengaruh dengan kejadian stunting nilai (p=0.030) dibandingkan dengan penggunaan garam beriodium, palpasi, pola makan ibu, pola makan baduta dan riwayat pedigree. Berbagai faktor berperan menyebabkan stunting di Kabupaten Enrekang. Temuan ini menjadi masukan dan bukti empiris kepada pemerintah agar dapat meningkatkan kualitas penggunaan garam beriodium yang menjadi salah satu faktor tingginya prevalensi stunting di kabupaten Enrekang.
Keywords : GAKI, Stunting, Baduta, Pola Makan, EIU
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 14 Jun 2022 03:29 |
Last Modified: | 14 Jun 2022 03:29 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16649 |