Mulya, Rahma (2022) PENERAPAN SANKSI KEBIRI KIMIA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
B012192002_tesis_23-05-2022 cover1.png
Download (407kB) | Preview
B012192002_tesis_23-05-2022 1-2.pdf
Download (10MB)
B012192002_tesis_23-05-2022 dp.pdf
Download (1MB)
B012192002_tesis_23-05-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.
Download (17MB)
Abstract (Abstrak)
Rahma Mulya (B012192002) “Penerapan Sanksi Kebiri Kimia Bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terhadap Anak Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia”. dibimbing oleh Muhadar dan Iin Karita Sakharina.Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Untuk menganalisis pelaksanaan sanksi kebiri kimia sebagai salah satu bentuk pemidanaan ditinjau dari teori tujuan pemidanaan; 2). Untuk menganalisis sanksi kebiri kimia bagi pelaku kejahatan seksual dilihat dari perspektif Hak Asasi Manusia.Penelitian dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Analisis bahan hukumnya menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menganalisis aturan dan regulasi yang kemudian dihubungkan dengan teori-teori dari studi kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti.Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Jika dilihat dari teori tujuan pemidanaan maka kebiri kimia ini masuk dalam teori gabungan. Karena sesuai dengan isi teori gabungan yang mempertimbangkan bahwa pidana selain sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan pelaku tetapi juga mempertimbangkan pemulihan terbaik bagi pelaku dan pemenuhan rasa keadilan korban dan masyarakat. Tindakan kebiri kimia sesuai dengan isi teori tersebut karena selain sebagai pembalasan atas tindak kejahatan yang dilakukan pelaku, juga dapat berfungsi sebagai media pemulihan dari penyimpangan seksual yang dialami pelaku, serta sebagai bentuk pemenuhan rasa keadilan dari korban dan keluarganya. 2) Jika dilihat dari perspektif Hak Asasi Manusia, kebiri kimia ini tidak melanggar HAM karena tidak semua pelaku kekerasan seksual dijatuhi hukuman kebiri kimia. Kebiri kimia hanya untuk pelaku persetubuhan terhadap anak yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020. Apalagi efek dari suntikan kebiri kimia ini hanya bersifat sementara atau tidak permanen. Selain itu, dalam pelaksanaan kebiri kimia ini juga didahului dengan serangkaian pemeriksaan untuk melihat kelayakan pelaku dikebiri atau tidak dan kebiri kimia ini diikuti dengan adanya rehabilitasi sehingga efek samping yang ditimbulkan pasca eksekusi kebiri dapat berkurang seminimal mungkin.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 14 Jun 2022 03:28 |
Last Modified: | 14 Jun 2022 03:28 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16648 |