KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN GENETIK JERUK KEPROK SELAYAR Citrus Reticulata Blanco ASAL KABUPATEN SELAYAR DAN KABUPATEN BANTAENG DENGAN MARKA MOLEKULER SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR) = MORPHOLOGICAL AND GENETIC CHARACTERIZATION OF SELAYAR TANGERINE Citrus Reticulata Blanco ORIGIN OF SELAYAR DISTRICT AND BANTAENG DISTRICT WITH MARKA MOLECULAR SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR)

Koleksi plasma nutfa Citrus reticulata Blanco yang khas di Sulawesi Selatan belum dikarakterisasi secara menyeluruh baik yang ada di Kabupaten Selayar yang menjadi tempat penyebaran pertama dan di Kabupaten Bantaeng menjadi tempat pembudidayaan kembali yang dikarenakan penurunan prduktifitas dari tahun 2005 sehingga dilakukan karakterisasi morfologi dan karakter DNA pada kedua lokasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan genetik berdasarkan marka Simple Sequence Repeat (SSR) antara jeruk keprok Selayar Citrus reticulata Blanco yang berasal dari Kabupaten Selayar dan Kabupaten Bantaeng.
Karkterisasi morfologi dilakukan pengamatan secara kuantitatif dan kualitatif. karakterisasi genetiki merupakan teknik yang cepat dan marka molekuler yang berbasis DNA. Salah satu metode yang baik digunakan yaitu metode Simple Sequence Repeat (SSR). Data morfologi diuraikan secara deskriptif sesuai buku panduan Descriptors for Citrus (IPGRI 1999). Sedangkan analisis karakterisasi molekuler dilakukan di laboratorium Biologi Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Laboratorium Science Building. Menggunakan Marka SSR dengan 5 primer (GB-CU-038, GB-CU-182, GB-CU-104, GB-CU-098, GB-CU-133) Analisis data dilakukan dengan membuat matriks jarak kesamaan morfologi dan genetik dengan rumus Simple Matching Coeficient (SMC), pengelompokan data dengan metode (UPGMA) dan analisis karakter menggunakan aplikasi NTSYS versi 2.0.
Hasil penelitian menunjukkan karkaterisasi morfologi berdasarkan matriks jarak kesamaan morfologi dengan nilai terendah 52%. Sampel yang memiliki jarak kesamaan tertinggi dengan nilai 100% yaitu CrT1 dan CrT5, CrT3 dan CrT4, CrB3 dan CrB5. Pada dendogram terdapat 2 klaster utama dengan koefisien 0,81, klaster utama berasal dari kabupaten Selayar dan klister kedua berasal dari Kabupaten Bantaeng, hal ini dikarenakan adanya bagian perbedaan pada ukuran daun, duri, dan jumlah benang sari. Hasil yang diperoleh dari karakterisasi molekuler yaitu jarak kesamaan terendah dengan nilai 71%. Hasil analisis data pada NTSYS diperoleh dendogram dengan tingkat kemiripan antar individu terbentuk 2 kelompok dengan nilai koefisien 0.71. hal ini memperlihatkan tingkat keragaman yang tinggi, dikarenakan bibit pembudidayaan berasal dari Kabupaten Selayar.
Keywords : Jeruk keprok Selayar, Marka molekuler, Primer SSR