Matasik, Selyn Dion (2020) HUBUNGAN POLA DIET DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN UROLITIASIS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011171050_skripsi COVER1.png
Download (164kB) | Preview
C011171050_skripsi 1-2.pdf
Download (670kB)
C011171050_skripsi DP.pdf
Download (361kB)
C011171050_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (768kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Di Indonesia, angka kejadian batu saluran kemih yang sesungguhnya belum diketahui, namun dapat diperkirakan terdapat 170.000 kasus per tahunnya. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi penyakit batu ginjal berdasarkan wawancara meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur 55-64 tahun (1,3%), menurun sedikit pada kelompok umur 65-74 tahun (1,2%) dan umur ≥75 tahun (1,1%). Prevalensi lebih tinggi pada laki-laki (0,8%) dibanding perempuan (0,4%). Prevalensi tertinggi pada masyarakat tidak bersekolah dan tidak tamat SD (0,8%), serta masyarakat wiraswasta (0,8%). Prevalensi di perdesaan sama tinggi dengan perkotaan (0,6%). Secara epidemiologis terdapat dua faktor yang mempermudah terbentuknya batu saluran kemih (BSK), yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar individu, seperti geografi daerah, iklim dan temperatur, jumlah asupan air, diet, pekerjaan dan aktivitas fisik, kolesterol, hipertensi, asupan vitamin C berlebih, kebiasaan menahan kemih dan obesitas.
Tujuan : Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pola diet seperti asupan protein, karbohidrat, air putih dan vitamin C serta aktivitas fisik terhadap kejadian batu saluran kemih.
Metode : Pada literature review ini dilakukan pencarian studi literatur menggunakan kata kunci yang sesuai dengan topik. Kemudian dilakukan penyaringan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil : Dari 4014 studi diperoleh 18 studi yang memenuhi kriteria inklusi dan ditetapkan sebagai tinjauan. Hasil yang diperoleh yaitu hubungan kebiasan diet atau makan terhadap kejadian batu saluran kemih, hubungan konsumsi air putih terhadap kejadian batu saluran kemih, hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian batu saluran kemih dan hubungan konsumsi vitamin C terhadap kejadian batu saluran kemih. Selain itu, juga didapatkan studi yang melakukan penelitian hanya pada populasi wanita menopause. Didapatkan pula studi yang dilakukan pada populasi pekerjaan tertentu yaitu pada populasi supir dan pada populasi pilot.
Kesimpulan : Asupan diet yang berlebihan seperti karbohidrat, protein, sayur, vitamin C, natrium, oksalat dan kalsium dapat meningkatkan risiko terjadinya batu saluran kemih. Selain itu, asupan air putih yang kurang dan aktivitas fisik yang kurang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya batu saluran kemih.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pola Diet, Konsumsi Air Putih, Konsumsi Vitamin C, Aktifitas Fisik, Urolitiasis, Batu Ginjal |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 23 Dec 2020 02:31 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1658 |