Pengaruh Penyuntikan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) Terhadap Konsentrasi Hormon Testostosteron Pejantan Sapi Bali Polled

Sapi Bali merupakan sapi lokal yang saat ini menjadi prioritas pengembangan nasional, namun dalam pengembangannya ditemukan sapi Bali tanpa tanduk yang diistilahkan sapi Bali polled, kelebihan dari sapi Bali polled memiliki temperamen yang jinak, mudah ditangani, resiko terluka atau memar pada otot pun rendah. Namun fakta dilapangan memperlihatkan bahwa pejantan sapi Bali polled memiliki libido yang rendah. Hormon GnRH adalah hormon yang dapat menstimulus hipofisa anterior untuk mensekresikan FSH dan LH, LH yang kemudian merangsang sel leydig untuk menghasilkan testosteron yang dapat meningkatkan libido pejantan sapi Bali polled. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuntikan GnRH terhadap konsentrasi testosteron pada pejantan sapi Bali Polled. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020– Februari 2021. Pengambilan sampel darah dilaksanakan di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Balai Inseminasi Buatan Daerah (UPTD BIBD) Pucak Kabupaten Maros, dan Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Analisa konsentrasi hormon testosteron dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pengolahan data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil Penelitian menunjukkan Hari ke-0 (5.90±3.45), hari ke-7 (5.80±4.63) dan hari ke-14 (9.40±3.85), dengan demikian Penyuntikan GnRH tidak berpengaruh terhadap konsentrasi hormon testosteron pada pejantan sapi Bali Polled, namun terdapat hubungan antara konsentrasi hormon testosteron dengan kondisi polled yang berdampak pada rendahnya libido pejantan sapi Bali Polled.