PENGARUH EKONOMI KELUARGA TERHADAP TERJADINYA STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH

Latar Belakang : Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama sehingga balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Oleh karena stunting adalah masalah gizi maka anak balita dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah sangat rentan menderita stunting. Hal ini disebabkan pada umumnya keluarga ekonomi rendah memiliki masalah dalam hal pemenuhan gizi keluarga termasuk gizi balita yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekonomi keluarga terhadap terjadinya stunting pada anak di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain Studi Potong Lintang (Cross Sectional Study). Uji statistik menggunakan uji Chi Square dan Odds Ratio dengan data primer yaitu pendapatan-pengeluaran keluarga yang diperoleh melalui kuesioner dan data status gizi anak yang diperoleh melalui data pengukuran puskesmas pada Bulan Juli Tahun 2021. Penelitian dilakukan pada Bulan April-Juli Tahun 2021 di wilayah Kerja Puskesmas Tompe. Sampel : Ada 162 sampel keluarga yang diambil dengan metode purposive sampling. Sampel adalah keluarga yang memiliki anak berperawakan pendek (stunted) di wilayah kerja Puskesmas Tompe. Hasil : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara terjadinya stunting dengan besarnya pendapatan keluarga dengan nilai p-value sebesar 0,339 (>0,05). Demikian juga untuk faktor ekonomi lain seperti pengeluaran keluarga (p = 0,352) serta pengeluaran pangan (p = 0,309) dan non pangan (p = 0,880), juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting.