FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA ORANG DENGAN HIV-AIDS (ODHA) DI KOTA PALOPO TAHUN 2020 = Factors Related to Adherence of Antiretroviral Medicine Consumption among People Living With HIV/AIDS In Palopo City

Latar Belakang: Jumlah kumulatif kasus AIDS di Indonesia sampai dengan tahun 2019 adalah 121.101 kasus. Sementara itu, jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang sedang mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) sampai dengan Desember 2018 hanya sebanyak 108.479 orang. Selain itu, jumlah ODHA yang gagal follow up (putus obat) tahun 2018 masih cukup tinggi, yaitu sebanyak 49.417 orang (22%). Diantara kota dan kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan, kota Palopo merupakan salah satu kota di Sulawesi Selatan dengan kasus HIV-AIDS yang cukup tinggi. Sampai pada akhir tahun 2019, terhitung 146 orang di Palopo yang berstatus sebagai Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Upaya untuk mendapatkan respon penekanan jumlah virus sebesar 85% memerlukan kepatuhan penggunaan obat 90%-95%. Dengan demikian, kepatuhan minum obat merupakan kunci keberhasilan dalam proses pengobatan pada pasien ODHA yang dapat memberikan harapan untuk hidup lebih lama dan lebih baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat Antiretroviral (ARV) pada ODHA di Kota Palopo. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional atau yang disebut juga rancangan potong silang. Populasi pada penelitian ini adalah ODHA di Kota Palopo yang menjalani pengobatan antiretroviral sekurang-kurangnya selama 1 bulan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah 112 sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Desember tahun 2020 dan menggunakan intrumen berupa kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 112 responden, sebanyak 100 orang patuh dalam mengonsumsi ARV (89,29%) sedangkan 12 orang lainnya tidak patuh (10,71%). Analisis uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara umur (p=0,505), jenis kelamin (p=0,461), pekerjaan (p=0,425), efek samping obat (p=1,000), stigma di layanan kesehatan (p=1,000), dan dukungan komunitas sebaya (p=0,089) dengan kepatuhan minum obat ARV. Adapun, variabel yang menunjukkan hubungan dengan kepatuhan minum obat ARV adalah pengetahuan pengobatan (p=0,001) dan dukungan keluarga (p=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan pengobatan, dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat ARV pada ODHA di Kota Palopo tahun 2020. Kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS menjadi penyebab sebagian besar ODHA menutup diri dan menyembunyikan penyakitnya. Hal ini berdampak pada kurangnya Pengawas Minum Obat (PMO) pada ODHA, dan berisiko terhadap kepatuhan minum obat jangka panjang.
Keywords : Antiretroviral; HIV/AIDS; Kepatuhan;