Hubungan Gambaran Histopatologi Ginjal dengan Kadar TNF-alfa Serum Setelah Pemberian Hibiscus sabdariffa pada Tikus yang Terinduksi Parasetamol


Pratama, Chairil Wahyu (2020) Hubungan Gambaran Histopatologi Ginjal dengan Kadar TNF-alfa Serum Setelah Pemberian Hibiscus sabdariffa pada Tikus yang Terinduksi Parasetamol. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C011171363_skripsi COVER1.png

Download (219kB) | Preview
[thumbnail of BAB I & II] Text (BAB I & II)
C011171363_skripsi 1-2.pdf

Download (823kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
C011171363_skripsi DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C011171363_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang : Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan tubuh mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam basa. Salah satu obat yang dapat menyebabkan gangguan ginjal adalah parasetamol. Proses kerusakan biasanya ditandai dengan adanya sitokin proinflamasi, yaitu Tumor necrosis factor alpha (TNF-alfa). Akhirakhir ini, trend dalam menggunakan tanaman obat tradisional (herbal) sebagai pilihan pengobatan termasuk untuk pengobatan penyakit ginjal kembali mengemuka. Salah satu tanaman obat tradisional yang mulai mendapatkan perhatian dengan manfaatnya yang sangat banyak adalah Hibiscus sabdariffa.
Untuk mengetahui hubungan gambaran histopatologi ginjal dengan kadar TNF-alfa serum setelah pemberian Hibiscus sabdariffa pada tikus yang terinduksi parasetamol
Metode : Kelompok I hanya diberikan Na-CMC pada 7 hari pertama. Kelompok II hanya diberikan parasetamol pada 7 hari pertama. Kelompok III diberikan 125 mg/kgBB Hibiscus sabdariffa pada 7 hari pertama dan ketiga, kemudian parasetamol 1500 mg/kgBB+125 mg/kgBB Hibiscus sabdariffa pada 7 hari kedua.
Kelompok IV diberikan 250 mg/kgBB Hibiscus sabdariffa pada 7 hari pertama dan
ketiga, kemudian parasetamol 1500 mg/kgBB+250 mg/kgBB Hibiscus sabdariffa
pada 7 hari kedua. Masing masing hewan coba dilakukan pengambilan sampel darah dan terminasi pada hari ke-7, 14, dan 21. Kadar TNF-alfa dideteksi menggunakan Enzyme-Linked Assay (ELISA). Serta pembuatan preparat HE untuk menilai gambaran histopatologi ginjal.
Hasil : Kadar TNF-alfa mengalami perubahan yang tidak spesifik pada tiap kelompok dihari ke-7, 14, 21 (p>0.05). pengaruh pemberian Hibiscus sabdariffa terhadap kerusakan histopatologi ginjal pada tikus wistar yang terinduksi
parasetamol pada masing-masing kelompok tidak signifikan (p>0.05). dan hubungan antara gambaran histopatologi ginjal dengan kadar TNF-alfa yang tidak signifikan (p>0.05).
Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh pemberian Hibiscus sabdariffa terhadap kadar TNF-alfa serum pada tikus yang terinduksi parasetamol selama periode perlakuan. Tidak terdapat pengaruh pemberian Hibiscus sabdariffa terhadap
gambaran histopatologi ginjal tikus yang terinduksi parasetamol selama periode perlakuan. Tidak ada hubungan antara Kadar TNF-alfa dengan Gambaran Histopatologi ginjal tikus yang terinduksi parasetamol selama periode perlakuan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > QL Zoology
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: wahyuni aras
Date Deposited: 22 Dec 2020 05:11
Last Modified: 06 Nov 2024 04:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1627

Actions (login required)

View Item
View Item