Raidyarto, Adri (2021) PERILAKU MEKANIK SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) MENGGUNAKAN AIR LAUT DAN PASIR LAUT YANG DIPERKUAT DENGAN SERAT BAJA. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
P0800316402_disertasi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
P0800316402_disertasi_bab 1-2.pdf
Download (969kB)
P0800316402_disertasi_cover1.jpg
Download (266kB) | Preview
P0800316402_disertasi_daftar pustaka.pdf
Download (100kB)
Abstract (Abstrak)
Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan air bersih semakin meningkat namun potensi sumber air bersih semakin kecil, sehingga perlu memikirkan alternatif penggunaan air bersih pada konstruksi beton. Berkaitan dengan hal ini, maka dilakukan penelitian yang menggunakan air laut sebagai bahan campuran dan sebagai curing. Beton memiliki kekurangan yang tidak mampu menahan gaya tarik sehingga pada perkembangannya diberikan baja tulangan dengan tujuan mampu menahan gaya tarik. Penelitian ini bertujuan untuk menagnalisis pengaruh serat baja pada sifat mekanik beton SCC yang terbuat dari material laut (air laut dan pasir laut) dan merumuskan model hubungan sifat mekanik beton SCC (kuat tekan dan kuat tarik belah) yang menggunakan air laut dan pasir laut diperkuat dengan serat baja. Penelitian ini berbentuk ekspermental di laboratorium. Kadar serat baja yang digunakan yaitu 0,0, 0,5, 1,0, 1,5 dan 2,0% dari berat semen. Dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur untuk mengevaluasi perilaku mekanik beton yang dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat mekanik beton SCC (kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur) berbahan material laut (air laut dan pasir laut) semakin meningkat seiring dengan peningkatan kadar serat baja yang digunakan. Kurva hubungan kuat tarik belah dengan kuat tekan yang cenderung membentuk persamaan fungsi power exponensial. Dengan persamaan regresi, untuk seluruh penggunaan serat baja sebagai bahan perkuatan dapat ditulis TSCC – 0% SB = 0,0911 (fc)1,0074; TSCC – 0,5% SB= 0,0950 (fc)0,9906; TSCC – 1% SB = 0,0886(fc)1,0045; TSCC – 1,5% SB = 0,0934 (fc)1,0189 dan TSCC – 2% SB = 0,0843 (fc)1,0076. Terjadi peningkatan beban seiring dengan meningkatnya orientasi serat, dimana serat yang berada didalam beton tidak patah selama proses pengujian baik kuat tekan, kuat tarik belah maupun kuat lentur terjadi melainkan serat menjadi lurus akibat proses interlocking yang terjadi antara beton dan serat baja. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kuat lekat adhesi, friksi dan interlocking.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perilaku mekanik, SCC, air laut, pasir laut, serat baja |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 31 May 2022 02:29 |
Last Modified: | 31 May 2022 02:29 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16240 |