Hubungan Pola Makan Tidak Teratur Terhadap Gejala Dispepsia Fungsional Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2020

Latar Belakang: Kebutuhan hidup manusia semakin meningkat seiring dengan kebutuhan perkembangan zaman. Kesibukan dalam beraktivitas seringkali membuat manusia menomorduakan kebutuhan pokok tubuhnya. Pola makan yang tidak teratur dan juga konsumsi makanan instan yang berlebihan menjadi hal yang biasa dilakukan di masyarakat. Hal inilah yang membuat dispepsia menjadi keluhan yang sering dijumpai dalam praktik klinis sehari-hari. Dispepsia merupakan istilah yang umum dipakai untuk suatu sindroma atau kumpulan gejala atau keluhan berupa nyeri atau rasa tidak nyaman pada ulu hati, rasa terbakar di dada, rasa cepat kenyang, dan rasa kembung atau perut penuh/begah. Tujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola makan tidak teratur terhadap gejala dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2020. Metode: Merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian berupa penelitian potong lintang (cross sectional). Data pola makan dan dispepsia fungsional diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang ditanyakan kepada responden penelitian. Penelitan ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil: Sampel yang diteliti sebanyak 158 responden, dimana sebagian besar responden penelitian perempuan sebanyak 96 orang (60,8%%) berusia 17-20 tahun. Responden dengan gejala dispepsia fungsional sebanyak 96 orang (60,8%) dan pola makan tidak teratur sebanyak 108 orang (68,4%). Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p value sebesar p=0.003 (p value<0.05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan tidak teratur terhadap gejala dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2020. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola makan tidak teratur terhadap gejala dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2020.