ANALISIS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN TAHUN 2021 (STUDI KASUS PUSKEMAS MANDAI DAN PUSKEMAS MARUSU) = ANALYSIS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN MAROS REGENCY SOUTH SULAWESI IN 2021 (CASE STUDY OF MANDAI PUSKESMAS AND MARUSU PUSKESMAS)

NAHDA PUTRI SARI. Analisis Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Tahun 2021 Studi Kasus Puskemas Mandai dan Puskemas Marusu (Dibimbing oleh Ridwan Mochtar Thaha dan Sudirman Nasir).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sejak bayi berumur 0-6 bulan tanpa memberikan tambahan makanan lainnya. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Mandai dan wilayah kerja Puskesmas Marusu di Kabupaten Maros tidak terlepas dari adanya faktor pendorong dan faktor penghambat terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendorong dan faktor penghambat pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Mandai dan di wilayah kerja Puskesmas Marusu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara mendalam pada 24 informan yang terdiri dari 10 ibu yang memilki bayi sebagai informan kunci, 1 bidan Puskesmas sebagai informan pendukung, dan 1 suami atau orang tua
sebagai informan tambahan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Mandai. Serta 10 ibu yang memilki bayi sebagai informan kunci, 1 bidan Puskesmas sebagai informan pendukung, dan 1 suami atau orang tua sebagai informan tambahan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas
Marusu. Data diklasifikasikan menurut dimensi penelitian dan dibuat dalam bentuk matriks untuk memudahkan interpretasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, dukungan
keluarga dan dukungan pelayanan kesehatan merupakan faktor
pendorong pemberian ASI Eksklusif serta faktor penghambat pemberian ASI Eksklusif adalah pengetahuan, kondisi kesehatan ibu dan iklan susu formula di wilayah kerja Puskesmas Mandai dan di wilayah kerja Puskesmas Marusu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif sangat ditentukan oleh seberapa besar kekuatan pendukung dan
penghambatnya. Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk
meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui.