POLA SPASIOTEMPORAL DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI INDONESIA = SPATIOTEMPORAL PATTERNS AND RISK FACTORS OF DIARRHEA IN CHILDREN UNDER FIVE YEARS OLD IN INDONESIA


Ningsi, Sri Wahyu (2021) POLA SPASIOTEMPORAL DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI INDONESIA = SPATIOTEMPORAL PATTERNS AND RISK FACTORS OF DIARRHEA IN CHILDREN UNDER FIVE YEARS OLD IN INDONESIA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012181100_tesis_cover1.jpg

Download (235kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012181100_tesis_bab 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012181100_tesis_daftar pustaka.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012181100_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Diare adalah penyebab kematian utama pada anak di bawah lima tahun di Indonesia dengan Angka Kematian Balita (AKB) 32 per 1000 kelahiran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kabupaten/kota yang mengalami peningkatan prevalensi diare dan menganalisis faktor-faktor kajadian diare pada anak balita di Indonesia.

Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2013 dan 2018. Besar sampel yakni 176.275 balita dengan menggunakan menggunakan linear systematic sampling. Analisis spasial menggunakan QGIS. Analisis bivariate chi square dan multivariat regresi logistik menggunakan Stata.

Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan prevalensi diare sebesar 0,6% di Indonesia dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Dogiayi, Memberomo Raya, dan Intan jaya. Model akhir analisis multivariat menunjukkan faktor risiko kejadian diare balita tahun 2013 yakni jenis kelamin laki-laki (AOR = 1.12, 95% CI = 1.06-1.17), status gizi kurang (AOR=1.27, 95% CI=1.18-1.36), umur ibu 10-24 tahun (AOR=1,19, 95% CI=1.14-1.23), tingkat pendidikan ibu tamat SD/sederajat (AOR=1.21, 95% CI=1.16-1.27), cuci tangan ibu tanpa sabun (AOR=1.21, 95% CI=1.15-1.28), tidak menggunakan jamban (AOR=1.25, 95% CI=1.17-1.33. Tahun 2018 : jenis kelamin laki-laki (AOR=1.12, 95% CI=1.07-1.17), status gizi buruk (AOR=1.18, 95% CI=1.05-1.33), umur ibu 10-24 tahun (AOR=1,19, 95% CI=1.14-1.23), tingkat pendidikan ibu tamat SD/Sederajat (AOR=1.21, 95% CI=1.17-1.26), cuci tangan ibu tanpa sabun (AOR=1.12, 95% CI=1.07-1.18) dan tidak menggunakan jamban (AOR=1.24, 95% CI=1.16-1.33). Kesimpulan yakni terjadi peningkatan prevalensi diare pada balita dengan variabel faktor risiko yakni jenis kelamin, status gizi, pendidikan ibu, umur ibu, cara cuci tangan ibu dan penggunaan jamban. Diharapkan penelitian selanjutnya bisa menganalisis faktor risiko kejadian diare tingkat kabupaten dengan prevalensi tertinggi.
Keywords : Diare, Balita, Prevalensi, Faktor Risiko, Indonesia

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 31 May 2022 00:32
Last Modified: 31 May 2022 00:34
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16174

Actions (login required)

View Item
View Item