Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pengidap Kleptomania Dalam Tindak Pidana Pencurian ( Studi Kasus Putusan Nomor : 574/Pid.B/2019/PN.Dps )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh orang yang mengidap kleptomania dan untuk menganalisis penerapan hukum pidana materiil oleh hakim dalam mengambil keputusan dan menjatuhkan pidana pada pelaku pengidap kleptomania dalam tindak pidana pencurian pada perkara Putusan Nomor 574/Pid.B/2019/PN.Dps.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Hukum Normatif dengan metode pendekatan yang digunakan ialah pendekatan perundang�undangan dan Pendekatan Kasus. Adapun mengenai bahan hukum yang digunakan ialah bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan berbagai sumber literatur dan wawancara ahli kejiwaan psikiater dan psikolog sebagai bahan kajian dari penulis.
Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu 1) Kleptomania merupakan penyakit yang termasuk dalam gangguan jiwa. Dalam hal ini perlu diterapkan alasan penghapusan pidana mengingat Pasal 44 KUHP, bahwa orang yang termasuk ke dalam orang dengan gangguan jiwa tidak dapat dipidana. 2) Penerapan pidana dalam Putusan Nomor 574/Pid.B/2019/PN.Dps menurut penulis tidak tepat, dikarenakan seharusnya keterangan bahwa pelaku mengidap kleptomania ini harus dijadikan alasan untuk peniadaan pidana bagi pelaku mengingat kleptomania merupakan gangguan jiwa.