HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DAYA KONSENTRASI PADA MAHASISWA KEDOKTERAN

ABSTRAK

Latar Belakang : Tidur sangat penting bagi makhluk hidup untuk membebaskan diri dari kelelahan fisik dan kelelahan mental. Saat tidur, makhluk hidup akan kembali mendapatkan energi dan semangat untuk menyelesaikan masalah. Kebutuhan setiap orang akan pola tidur bergantung pada usia mereka. Pola tidur yang buruk dapat menyebabkan ketidakseimbangan fisik dan psikologis. Efek fisiologis antara lain berkurangnya aktivitas sehari-hari; rasa lelah, lemah, daya tahan tubuh menurun, dan tanda-tanda vital tidak stabil. Pada saat yang sama, efek psikologis meliputi depresi, kecemasan dan penurunan konsentrasi. Kurang tidur banyak dijumpai di kalangan dewasa muda, khususnya pelajar. Hal ini membutuhkan perhatian yang besar, karena kurang tidur dapat mempengaruhi pembelajaran, daya ingat dan kesehatan emosional. Umumnya kegiatan akademik dan non akademik mahasiswa kedokteran bersifat intensif, sehingga kualitas dan kuantitas tidur terbatas. Kualitas dan kuantitas tidur yang terbatas dapat mempengaruhi neurokognisi dan prestasi akademik. Mendapatkan pembelajaran yang baik juga membutuhkan konsentrasi belajar yang baik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan daya konsentrasi pada mahasiswa FK UNHAS. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan daya konsentrasi mahasiswa. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 278 Mahasiswa FK Unhas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan proportional stratified random sampling. Analisis yang digunakan adalah uji hipotesa Chi-square pada perangkat Statistic Package for The Sosial Sciences (SPSS) 24. Hasil dan Kesimpulan : Dari 278 sampel, didapati 67 mahasiswa mempunyai kualitas tidur yang baik dan daya konsentrasi yang cukup. Berdasarkan tipe gangguan tidur yang paling banyak dialami mahasiswa adalah insomnia sebanyak 188 mahasiswa. Mahasiswa yang memiiki kualitas tidur yang baik cenderung memiliki daya konsentrasi yang baik dan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur yang buruk cenderung memiliki daya konsentrasi yang buruk pula.