PENGARUH KOMBINASI KITOSAN SISIK IKAN BANDENG (Chanos Chanos) DENGAN BOVINE HIDROKSIAPATIT TERHADAP JUMLAH OSTEOKLAS PADA TINDAKAN SOCKET PRESERVATION SETELAH PENCABUTAN GIGI MARMUT (Cavia Cobaya) = THE EFFECT OF COMBINATION OF COMBINATION OF FISH SCALES (Chanos Chanos) WITH BOVINE HYDROXYPATITE ON THE NUMBER OF OSTEOCLASES ON SOCKET PRESERVATION ACTIONS AFTER REMOVAL OF TOOTH OF guinea pigs (Cavia Cobaya)

Pendahuluan Pencabutan gigi mengakibatkan terjadinya resorpsi tulang yang mempengaruhi stabilitas, retensi dan dukungan protesa gigi. Soket preservation adalah upaya untuk mempertahankan dimensi dan struktur tulang alveolar. Hidroksiapatit adalah bahan bone graft yang sering digunakan. Hidroksiapatit sering dikombinasikan dengan kitosan untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan hasil perikanan unggulan Sulawesi Selatan, dan limbah sisik ikan belum dipergunakan secara optimal. Kitosan sisik bandeng merupakan bahan polimer bersifat nontoksik, biokompatibel, dan biodegradable. Beberapa penelitian telah memanfaatkan kemampuan sisik ikan bandeng, sebagaii anti mikroba, dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kombinasi kitosan sisik ikan bandeng dengan bovine hidroksiapatit terhadap jumlah osteoklas pada tindakan socket preservation setelah pencabutan gigi marmut (covia cobaya).
Bahan dan metode: Penelitian ini menggunakan sisik ikan bandeng (chanos chanos) dari kabupaten Pangkep, kemudian di proses menjadi kitosan. Uji derajat deasetilasi dengan spektrofotometer UV-Vis, DDA diperoleh antara 92,43-92,71%. Pengujian bahan dilakukan pada marmut jantan dengan jumlah sampel 27 ekor dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok perlakuan di berikan kombinasi kitosan sisik ikan bandeng dengan bovine hidroksiapatit, kelompok kontrol positif di beri bovine hidroksiapatit dan kontrol negatif diberi placebo. Setiap kelompok dibagi 3 berdasarkan waktu pengamatan 7. 14 dan 28 hari. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan program analisis data IBM SPSS Statistic versi 21 dengan nilai signifikan p<0,05.
Hasil : Hasil analisa data menunjukkan, perbedaan signifikan jumlah ekspresi osteoklas antara kelompok kitosan dan bovine hidroksiapatit terhadap placebebo terjadi pada hari ke 14 dan 28, sedangkan antara kelompok kitosan dan bovine hidroksiapatit dengan bovine hidroksiapatit pada hari ke 28
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan kombinasi kitosan sisik ikan bandeng dengan bovive hidroksiapatit berpotensi sebagai bahan regeneratif karena mampu menurunkan jumlah osteoklas pada tindakan soket preservasi gigi marmut.
Kata Kunci: hidroksiapatit, kitosan, sisik ikan bandeng, osteoklas.