TINJAUAN HUKUM IKTIKAD BAIK DALAM TRANSAKSI BISNIS ONLINE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iktikad baik dalam bisnis online berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan menganalisis perlindungan hukum yang dapat diterapkan terhadap pembeli barang online berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan juga pendekatan konseptual. Penulis menggunakan bahan hukum primer berupa Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BW, dan PP No. 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik, bahan hukum sekunder berupa buku hukum, skripsi, serta jurnal yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, dan bahan hukum tersier berupa kamus hukum dengan melakukan kajian studi pustaka yang kemudian dibahas secara kualitatif dan deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Iktikad baik dalam transaksi online berdasarkan UU ITE memiliki peranan yang sangat “vital”, karena transaksi online sendiri merupakan bentuk perjanjian. Inti utama dari iktikad baik adalah adanya pelaksanaan kewajiban kontraktual, dengan demikian sejauh mana para pihak menjalankan kewajibannya maka sejauh itupula tindakan yang beriktikad baik. (2) Penerapan perlindungan hukum terhadap pembeli barang online berdasarkan UU ITE dapat mengacu pada Pasal 49 ayat, PP No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang merupakan peraturan pelaksana dari UU ITE, Pasal 38 ayat (1) jo Pasal 39 Ayat (1) UU ITE, Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 45 ayat (2) UU ITE.