Pelaksanaan Landreform di Kabupaten Soppeng 1961-1967

Kajian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pelaksanaan landreform di Kabupaten Soppeng 1961-1967. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. mulai dari pengumpulan sumber sejarah, kritik terhadap sumber sejarah, penafsiran dan penulisan sejarah. terdapat beberapa hal penting yang harus dijelaskan sebelum membahas lebih lanjut tentang landreform. Salah satunya adalah mengenai penguasaan lahan sebelum landreform dilaksanakan. Landreform yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng pada 1961-1967 tidak lepas dari berbagai masalah kepentingan kelompok tertentu.
Terutama mengenai penguasaan lahan swapraja sebelum dan setelah landreform. Sebelum landreform, lahan swapraja dikuasai oleh pejabat kedatuan, seperti Puang ade’ atau Sulewatang (jabatan kepala desa dimasa kedatuan) yang kemudian dikenal oleh masyrakat sebagai tana tettongeng. Pada saat landreform dilaksanakan, tana tettongeng menjadi salah satu lahan objek landreform. Lahan yang nantinya akan diberikan kepada penggarap yang tidak memiliki lahan. Namun, setelah landreform sebagian besar tana tettongeng tetap dikuasai oleh pemerintah. Sementara Petani penggarap hanya sebatas mengerjakan lahan tersebut dan tidak bisa memilikinya.