ANALISIS DINAMIK KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI SULAWESI SELATAN

ABSTRAK
ILHAM SALAM. Analisis Dinamik Kejadian Demam Berdarah Dengue di
Sulawesi Selatan (dibimbing oleh A. Arsunan Arsin, Atjo Wahyu, dan
Agus Bintara Birawida).
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Estimasi kejadian DBD di masa yang akan datang
merupakan aspek penting untuk mengantisipasi kejadian DBD. Penelitian
ini bertujuan untuk mengestimasi kejadian DBD di Sulawesi Selatan pada
20 tahun mendatang (2020-2040) dengan pendekatan sistem dinamik.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development
(R&D) dengan pendekatan sistem dinamik. Sampel pada penelitian ini
adalah data kasus DBD tahun 2014-2018 di Kota Makassar, Kabupaten
Maros, dan Kabupaten Gowa. Skenario kebijakan yang tepat dalam
penurunan kasus DBD dilakukan menggunakan Interpretive Structural
Modeling (ISM). Program PowerSim digunakan untuk menganalisis model
dinamik kejadian DBD.
Hasil penelitian menunjukkan elemen kunci pencegahan DBD
adalah program jumantik, 3M Plus, sistem peringatan dini, dan
penyuluhan. Estimasi kejadian DBD selama 20 tahun pada skenario do
nothing menunjukkan adanya peningkatan sebesar 76,5% di Kota
Makassar, sedangkan di Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa
mengalami penurunan sebesar 2,1% dan 45,5%. Berdasarkan simulasi
model dinamik selama 20 tahun dengan menerapkan skenario jumantik,
3M Plus, sistem peringatan dini, dan penyuluhan, estimasi rata-rata
kejadian DBD di Kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Gowa
mengalami penurunan. Skenario yang paling efektif pada model dinamik
kejadian DBD adalah gabungan skenario program jumantik, 3M Plus,
sistem peringatan dini, dan penyuluhan, estimasi rata-rata kejadian DBD
selama tahun 2020-2040 mengalami penurunan di Kota Makassar
(95,7%), Kabupaten Maros (97,87%), dan Kabupaten Gowa (99,14%).