Sintaktik Pusaka Tradisional Keris dalam Masyarakat Bugis Kajian Semiotika Budaya


Yusmah, Yusmah (2022) Sintaktik Pusaka Tradisional Keris dalam Masyarakat Bugis Kajian Semiotika Budaya. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P0300316412_disertasi_cover1.jpg

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P0300316412_disertasi_bab 1-2.pdf

Download (814kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P0300316412_disertasi_dp.pdf

Download (731kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P0300316412_disertasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) tanda-tanda simbolik yang terdapat pada keris; (2) makna tanda simbolik yang terdapat pada keris; (3) relasi antar tanda yang terdapat pada keris; dan (4) fungsi tanda yang terdapat keris. Penelitian ini menggunakan teori semiotika budaya sebagai grand theory.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sumber data dari penelitian ini adah pusaka tradisional keris yang ada dalam masyarakat Bugis, orang-orang yang memahami tentang keris dan lontara bessi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif dengan teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik catat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keris dalam masyarakat Bugis dibagi menjadi tiga bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung. Bagian pangkal terdiri dari hulu ‘pangulu, dalam penelitian ini ditemukan ada empat jenis hulu ‘pangulu’ yang ada dalam masyarakat Bugis, yaitu pangulu tau-tau, pangulu sikori, pangulu takala, dan pangulu rekko. Pada bagian tengah terdiri dari badan bilah, dalam penelitian ini ditemukan jenis keris yaitu keris lurus ‘sapukala’ dan keris berluk ‘lamba’ yang terdiri dari lamba tellu, lamba lima, lamba pitu, dan lamba asera. Selain jenis keris pada bagian badan bilah juga ditemukan pamor, yaitu daung ase, bunga pejje, tebbaq jampu, lappaq paria, gattara massusung, maddaung kaluku, daung alosi, kurissi, timpa laja, batu lappa, uleng puleng, ureq tuo, mata rakkapeng, maggemme silampa, mata tedong, la terring tellu, la kadang, ureq sikadoi, polo mata, la sulili. Tanda simbolik tersebut memiliki relasi tanda antara pangulu, kili-kili, dan pamor yang terdapat pada bilah, sehingga membentuk makna yang dipercaya oleh masyarakat Bugis sebagai fungsi atau harapan dalam kehidupan diantaranya sebagai fungsi tektomik sebagai senjata tikam, fungsi sosial bahwa dalam sebuah keris dapat diketahui status sosial pemiliknya, fungsi ekonomi bahwa sebuah keris dapat meningkatkan taraf ekonomi pemiliknya dan fungsi religi bahwa sebuah keris dapat digunakan dalam kegiatan ritual-ritual dalam masyarakat Bugis.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: sintaktik, pusaka keris, masyarakat Bugis, semiotika budaya
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Linguistik
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 07 Apr 2022 06:02
Last Modified: 07 Apr 2022 06:02
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15332

Actions (login required)

View Item
View Item