EFEKTIVITAS GEL VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS PADA JARINGAN PERIODONTAL RATTUS NORVEGICUS YANG MENGALAMI PERIODONTITIS

Pendahuluan: Periodontitis merupakan penyakit periodontal dengan prevalensi yang tinggi di seluruh dunia dan terdapat 74,1% kasus periodontitis yang ada di Indonesia (RISKESDAS 2018). Etiologi utama dari periodontitis adalah plak yang terdapat pada permukaan gigi berupa lapisan tipis biofilm yang berisi kumpulan bakteri mikroorganisme patogen terutama golongan bakteri gram negatif anerob seperti Porphyromonas Gingivalis, Aggregatibacter Actinomycetemcomitans, Tannerella Forsythia, Prevotela intermedia yang dapat menghasilkan bahan-bahan yang bersifat toksik. Perawatan pada periodontitis dapat berupa initial terapi yaitu scaling and root planing (SRP), dan biasanya disertai dengan terapi tambahan berupa local drug delivery seperti gel metronidazole untuk meningkatkan hasil perawatan. Namun, pemberian obat antibiotik secara umum memiliki potensi resiko terjadinya resistensi bakteri, infeksi oportunistik, dan kemungkinan alergi. Bahan alam yang banyak terdapat di Indonesia adalah pohon kelapa (Cocos Nucifera) dan dapat diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). VCO dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti antibiotik karna mengandung bahan aktif seperti asam laurat, flavanoid dan tocopherol yang bersifat anti inflamasi dan antibakteri yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Beberapa penelitian menyebutkan aplikasi gel VCO mampu mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektifitas aplikasi gel VCO terhadap regenerasi jaringan periodontal Rattus Norvegicus yang mengalami periodontitis.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post-test only control group. Gel VCO dibuat dari buah kelapa segar yang diolah menjadi VCO dengan melakukan fermentasi secara alami, yang kemudian dicampurkan dengan NaCMC yang ditambahkan Treatanolamin (TEA) dan dilarutkan dengan gliserin untuk mendapatkan VCO yang berbentuk gel. Subjek penelitian ini adalah 30 ekor Rattus Norvegicus jantan yang diinduksi periodontitis dengan cara melakukan pemasangan silk ligature pada gigi anterior bawah dan menyuntikkan bakteri P. Gingivalis ATCC 33277 ke dalam sulkus gingiva. Rattus Norvegicus kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok perlakuan kombinasi scaling and root planing (SRP) dan gel VCO, kelompok kontrol positif dilakukan SRP dan pemberian gel metronidazole 25%, dan kelompok kontrol negatif hanya dilakukan SRP saja. Dan pada hari ke-3 dan ke-7 dilakukan sacrificed dan pengambilan sampel rahang untuk melihat jumlah fibroblas pada proses regenerasi jaringan periodontal. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan bantuan program analisis data IBM SPSS Statistic versi 21 dengan nilai signifikan p<0.05.
Hasil : Hasil analisa data menunjukkan adanya perbedaan peningkatan rata-rata jumlah fibroblas secara signifikan dengan nilai p<0.05 pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan positif pada hari ke-3 & hari ke-7.
Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan Gel VCO terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah fibroblas pada jaringan periodontal Rattus Norvegicus yang mengalami periodontitis bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang menggunakan bahan gel metronidazole 25% dan kelompok kontrol negatif. Pemberian gel VCO yang mengandung asam laurat, flavonoid, dan tocopherol yang bersifat anti-inflamasi, antibakteri dan antioksidan dapat mempercepat proses regenerasi jaringan periodontal