DAYASAING KOMODITAS KAKAO SULAWESI SELATAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produktivitas,
volume ekspor, kebijakan gernas, kebijakan bea keluar (BK) ekspor, nilai
tukar rupiah terhadap dollar serta sinergitas lembaga perkakaoan
terhadap dayasaing komoditas kakao Sulawesi Selatan.
Penelitian ini bersifat eksplanatif yang menganalisis hubungan
antara variabel-variabel penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
wawancara dengan informan yang digunakan untuk mengetahui sinergitas
lembaga perkakaoan sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa
instansi yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi dayasaing kakao. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi dayasaing dengan menggunakan regresi linear berganda
metode Ordinary Least Square (OLS) sedangkan pendekatan kualitatif
dengan mendeskripsikan sinergitas lembaga perkakaoan guna
peningkatan dayasaing.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejak diberlakukannya
kebijakan bea ekspor (BK) biji kakao, dayasaing kakao Sulawesi Selatan
menurun. Sedangkan variabel produktivitas, volume ekspor, kebijakan
gernas dan nilai tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh signifikan
meningkatkan dayasaing kakao Sulawesi Selatan. Koefisien determinasi
(R2
) menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam model regresi linear
berganda yang diolah menggunakan SPSS mampu menjelaskan sebesar
90,9 % terhadap dayasaing kakao sedangkan sisanya 9,1 % dijelaskan
oleh variabel-variabel bebas lainnya diluar model Sinergitas antar
lembaga perkakaoan belum sepenuhnya terwujud karena ada beberapa
lembaga yang belum bersinergi dalam melaksanakan kegiatan
peningkatan produktivitas dan mutu guna meningkatan dayasaing kakao.
Hasil ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan dayasaing kakao perlu
difokuskan pada peningkatkan produktivitas serta sinergitas antar
lembaga perkakaoan.