STUDI DESKRIPTIF PENDERITA LEIOMIOMA UTERI DI BAGIAN PATOLOGI ANATOMI RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE JANUARI 2009 - DESEMBER 2010

Leiomioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus
dan jaringan ikat yang menumpangnya, dan merupakan sepertiga dari kasus
ginekologi. Tidak banyak yang mengetahui nama leiomioma uteri namun dalam
kepustakaan nama leiomioma uteri ini juga dikenal dengan nama fibromioma,
miometrium, atau fibroid. Penyebab dari mioma uteri ini sendiri belum diketahui
secara pasti, namun diduga kuat erat kaitannya dengan adanya gangguan
keseimbangan hormon estrogen dan progesteron seseorang. Mioma uteri
merupakan masalah yang umum ditemukan pada wanita usia reproduksi, sekitar
20-50%. (2007) Angka kejadian mioma uteri di Indonesia ditemukan 2,39%-
11,87% dari semua penderita ginekologi yang dirawat.Sebagian besar kasus
leiomioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan penderita tidak
menyadari adanya kelainan pada uterusnya. Hanya 10-20% yang membutuhkan
penanganan. Gejala klinik yang ditimbulkan terutama perdarahan menstruasi yang
berlebihan, infertilitas, abortus berulang, dan nyeri akibat penekanan massa
tumor.