KONSEP ARSITEKTUR RUANG, BENTUK DAN MAKNA FILOSOFIS PERWUJUDAN NILAI-NILAI MAPPAKARAJA SEBAGAI KEARIFAN LOKAL RUMAH TRADISIONAL BANGSAWAN BUGIS DI BONE SULAWESI SELATAN

Penelitian ini diawali dari rasa empati yang mendalam penulis sebagai putra daerah, sekaligus Bangsawan asli Bugis Bone akan fenomena terancam punahnya rumah-rumah tradisional Bangsawan Bugis di Bone oleh arus modernisasi dan globalisasi. Hal ini bisa berdampak hilangnya salah satu produk kearifan lokal budaya suku Bugis di Sulawesi Selatan Khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Tujuan penelitian ini menemukan konsep arsitektur ruang dan bentuk serta makna filosofis nilai-nilai Mappakaraja sebagai kearifan lokal Budaya Bangsawan Bugis di Bone pada rumah tradisionalnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif natural dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian ini terdiri atas tiga jenis rumah bangsawan di bone yaitu Saoraja, Salassa dan Bola Sada. Cara penelitian dilakukan dengan observasi langsung (natural observation), untuk pendalaman (indepth review) dilakukan wawancara face to face dengan teknik diachronic reading. Data skunder diperoleh melalui eksplorasi jurnal, laporan penelitian serta sumber-sumber pustaka yang relevan dengan disertasi ini. Analisanya menggunakan pendekatan interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan, serta verifikasi dan validasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa konsep ruang dan bentuk rumah tradisional Bangsawan Bugis di Bone merupakan perwujudan nilai nilai filosofis budaya Mappakaraja sebagai kearifan lokal Bangsawan Bugis Bone yang dimaknai sebagai bentuk penghormatan religius yang tertinggi kepada Dewata Seuwa’e sebagai pencipta alam semesta serta penghargaan lebih kepada sesama manusia dan semua mahluk ciptaan Tuhan sebagai simbol kesempurnanaan jati diri Bangsawan Bugis di Bone Sulawesi Selatan.