SINKRETISME ARSITEKTUR BUGIS PADA TOWANI TOLOTANG DAN TOLOTANG BENTENG DI KABUPATEN SIDRAP SULAWESI SELATAN

Aliran kepercayaan penduduk Sulawesi Selatan sudah ada sejak abad 16 Masehi, yaitu awal Islamisasi. Kegiatan ritual masih bertahan pada sebagian besar masyarakat Bugis, nampak indikasinya dalam rumah Saoraja Kulo. Sebagian dari masyarakat Bugis yang bermukim di Kabupaten Sidrap menganut sistem sosial yang beragama Hindu dan Islam membentuk komunitas Towani Tolotang dan Tolotang Benteng. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sinkretisme dari sistem fungsi ruang, sistem bentuk dan makna simbolis Saoraja Kulo (rumah raja Bugis) terhadap rumah Towani Tolotang dan Tolotang Benteng. Data diperoleh dengan teknik observasi langsung, wawancara mendalam dengan pemangku adat (Uwwa) dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif (mixed-methods) Hasil penelitian menunjukkan : a).Sinkretisme sistem fungsi ruang bagian atas rumah Towani Tolotang dan Tolotang Benteng mempunyai nilai rendah, dan bagian tengah mempunyai nilai rendah, serta bagian bawah mempunyai nilai tinggi.b).Sinkretisme sistem bentuk bagian atas rumah Towani Tolotang dan Tolotang Benteng mempunyai nilai rendah, serta bagian tengah dan bagian bawah mempunyai nilai tinggi.c).Sinkretisme makna simbolis bagian atas rumah Towani Tolotang dan Tolotang Benteng mempunyai nilai tinggi, dan bagian tengah mempunyai nilai sangat tinggi, serta bagian bawah mempunyai nilai tinggi. Kesimpulannya nilai sinkretisme sistem fungsi ruang,bentuk dan makna simbolis pada Hindu Towani Tolotang dan Islam Tolotang Benteng mempunyai kemiripan.