EFEKTIFITAS PENEMPATAN KRIB PADA PERTEMUAN SUNGAI = THE EFFECTIVENESS OF GROIN PLACING AT THE RIVER MEETING

Permasalahan yang terjadi pada pertemuan Sungai Mata Allo dan Sungai Saddang yang tampak di lapangan adalah adanya efek debit besar dari Sungai Saddang yang mengakibatkan perubahan kecepatan aliran pada sungai Mata Allo khususnya pada pertemuan Sungai Saddang dan Sungai Mata Allo. Untuk itu dibutuhkan suatu kajian untuk mengetahui efektifitas penempatan bangunan yang dalam penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan krib untuk mengurangi dampak perubahan kecepatan aliran pada pertemuan sungai Saddang dan Sungai Mata Allo. Untuk itu diperlukan suatu pemodelan numerik yang dapat menggambarkan kondisi atau pola aliran pada suatu saluran. Hec-RAS Salah satu model numerik yang dapat digunakan untuk mensimulasikan saluran terbuka alami. Efektivitas penempatan Krib ditentukan berdasarkan model dengan dampak paling kecil terhadap peningkatan kecepatan aliran dan penurunan muka air dan debit maksimum. Pada skema Krib dengan panjang 0,5 L didapatkan pada model III dengan jarak antar Krib 30 meter. Sedangkan pada skema Krib dengan panjang 0.75 L didapatkan model V sebagai model yang optimal. Hasil analisis dan interpretasi data simulasi menunjukkan bahwa model penempatan Krib yang paling efektif di Sungai Saddang adalah model V. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model V merupakan skema penempatan Krib dengan dampak peningkatan kecepatan aliran terkecil. Keberhasilan fungsi kemudian dibuktikan dengan berkurangnya debit dan tinggi muka air sungai pada pertemuan Sungai Saddang dan Sungai Mata Allo.
Kata Kunci : Sungai Saddang, Sungai Mata Allo, Krib, Hec-Ras