EFEKTIVITAS EKSTRAK TIMUN LAUT (HOLOTHUROIDEA SP.) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PERIODONTITIS

Latar belakang : Periodontitis adalah penyakit periodontal yang umum dan kompleks ditandai dengan kerusakan jaringan pendukung keras dan lunak gigi, termasuk tulang alveolar dan ligamentum periodontal. Faktor utama penyebab periodontitis adalah bakteri gram negatif anaerob. Penyakit periodontal menyebabkan kehilangan perlekatan jaringan periodontal dan sementum yang terpapar lingkungan rongga mulut, sehingga mengakibatkan akumulasi plak, pembentukan kalkulus gigi, hilangnya struktur kolagen, dan menurunnya kemampuan pertumbuhan sel serta kelangsungan hidup fibroblas yang berperan dalam regenerasi atau pembentukan perlekatan jaringan yang baru. Pada perawatan periodontitis, skeling dan root planing merupakan prosedur yang tidak terpisahkan dan merupakan dasar bagi keberhasilan perawatan pada semua bentuk terapi periodontal. Beberapa agen kemoterapi saat ini tersedia untuk mengobati penyakit periodontal.Terapi antibiotik secara sistemik dan lokal dapat mengurangi bakteri pada periodonsium. Selain itu, pemberian antiinflamasi nonsteroid (NSAID) juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan. Namun, pemberian antibiotik secara sistemik memiliki potensi risiko resistensi bakteri, munculnya infeksi oportunistik, dan kemungkinan alergi. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah terapi herbal. Timun laut atau yang lebih dikenal dengan nama timun laut, merupakan hewan inverterbrata laut. Timun laut telah lama digunakan sebagai makanan dan obat tradisional di negara Asia karena kandungan bahan bioaktifnya. Ekstrak timun laut telah terbukti memiliki efek antimikroba, antikoagulan dan antitrombotik, menurunkan kadar kolesterol dan lemak darah, anti kanker, anti tumor, imunostimulan, antirematik, antimalaria, antivirus, antijamur. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas ekstrak timun laut terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas pada tikus wistar yang diinduksi periodontitis. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah post-test with control group design. Hewan coba tikus wistar yang sebelumnya diinduksi periodontitis dengan injeksi bakteri Porphyromonas gingivalis ke sulkus gigi insisivus rahang bawah. Dikelompokkan menjadi kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi SRP (skeling root planning) dan kelompok perlakuan yang di skeling root planning dan diberi ekstrak timun laut dengan total sampel 24 ekor. Dekapitasi dilakukan pada hari ke-3 dan ke-7 yang dilanjutkan dengan tahapan pemrosesan jaringan, pembuatan preparat histologis dan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan jumlah sel fibroblas.