STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS (EPIFAUNA) PADA HABITAT YANG BERBEDA DI TELUK LAIKANG, KABUPATEN TAKALAR = Macrozoobenthos Community Structure (Epifauna) in Different Habitats in Laikang Bay, Takalar Regency


Irwan, Dwi Pradisti (2022) STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS (EPIFAUNA) PADA HABITAT YANG BERBEDA DI TELUK LAIKANG, KABUPATEN TAKALAR = Macrozoobenthos Community Structure (Epifauna) in Different Habitats in Laikang Bay, Takalar Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011171002 cover.png

Download (185kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011171002 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011171002 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L011171002.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Makrozoobentos merupakan salah satu organisme akuatik yang menetap di dasar perairan dan mudah ditemukan pada zona intertidal. Makrozoobentos berperan penting dalam siklus rantai makanan serta sering dijadikan bioindikator karena hidup menetap dan rentan terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos (epifauna) pada habitat yang berbeda di perairan Teluk Laikang, Kabupaten Takalar serta hubungan dengan habitatnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 pada tiga habitat yang berbeda (vegetasi mangrove, vegetasi lamun, dan non-vegetasi), yang meliputi pengambilan sampel di lapangan, pengukuran parameter fisika-kimia, analisis sampel sedimen dan identifikasi sampel makrozoobentos di Labratorium. Berdasarkan hasil pengamatan, makrozoobentos yang ditemukan pada lokasi pengamatan terdiri dari 3 filum, 5 kelas, 12 spesies. Komposisi jenis makrozoobentos pada seluruh stasiun pengamatan terdiri dari Kelas Gastropoda (50%), Kelas Bivalvia (17%), Kelas Crustacea (8%), Kelas Asteroidea (17%), dan Kelas Holothuroidea (8%), dengan nilai kepadatan berkisar antara 4-205 individu/m2. Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar antara 0,70-1.04 yang tergolong rendah. Indeks Keseragaman (E) berkisar antara 0,36–0,95. Indeks Dominansi (C) berkisar antara 0,38–0,69. Rendahnya nilai Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman menunjukkan penyebaran individu rendah dan adanya sesies yang mendominasi suatu komunitas. Untuk hasil pengukuran parameter fisika-kimia didapatkan kisaran data yang masih mampu mendukung kehidupan makrozoobentos. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan habitat tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap makrozoobentos.
Keywords : Struktur Komunitas, Makrozoobentos, Habitat Berbeda

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 14 Mar 2022 01:00
Last Modified: 14 Mar 2022 01:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14128

Actions (login required)

View Item
View Item