Angriany, Rina (2022) HUBUNGAN NILAI NEUTROFIL LIMFOSIT RASIO (NLR) DAN C-REACTIVE PROTEIN (CRP) TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN PASIEN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C118216101_tesis_20-01-2022 cover.png
Download (160kB) | Preview
C118216101_tesis_20-01-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
C118216101_tesis_20-01-2022 dp.pdf
Download (1MB)
C118216101_tesis_20-01-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
PENDAHULUAN. Manifestasi klinis penyakit COVID-19 sangat bervariasi, mulai dari tidak bergejala hingga kasus berat, bahkan kematian. Hiperinflamasi dan disregulasi sistem imun tubuh menjadi patomekanisme dasar badai sitokin yang terjadi pada COVID-19. Diperlukan penanda spesifik dan cukup efektif untuk menilai derajat keparahan COVID-19. NLR dan CRP merupakan biomarker yang meningkat terutama pada kasus berat.
METODE. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Penelitian ini bertujuan menilai hubungan kadar NLR dan CRP terhadap derajat keparahan pasien COVID-19. Penelitian ini mengunakan data sekunder rekam medik pasien COVID-19 kasus terkonfirmasi dengan kriteria usia lebih dari 18 tahun yang dirawat inap di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar, mulai tanggal 1 juni 2020 hingga 31 maret 2021.
HASIL. Analisa statistik pada 218 subjek penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada peningkatan kadar NLR dan CRP pada kasus berat dibandingkan dengan kasus tidak berat dengan nilai median NLR kasus berat 12,47 (3,5-86,8) sedangkan median kasus tidak berat pada nilai 2,1 (0,07-33,8). Median kadar CRP kasus berat 96,15 (4,9-436,6) sedangkan kasus tidak berat 3,35 (0,02-263,1). Luas AUC pada pemeriksaan NLR terhadap derajat COVID-19 sebesar 91,8% dan pemeriksaan kadar CRP terhadap derajat COVID-19 sebesar 87,3%. Penentuan cut off point pada nilai NLR 3,6 ditemukan sensitifitas 97% dan spesifisitas 75% sedangkan cut off pada nilai CRP 35,9 mg/dl dengan sensitifitas 91,2 % dan spesifisitas 78%.
KESIMPULAN. Kadar NLR dan CRP meningkat terutama pada kasus berat. NLR dan CRP dapat dijadikan penanda derajat keparahan pasien COVID-19. Kadar NLR lebih sensitif dibandingkan dengan kadar CRP, namun kadar CRP lebih spesifik dibandingkan dengan kadar NLR.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Neutrofil limfosit rasio, C-reacktif protein, COVID-19 |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Pulmonologi |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 10 Mar 2022 01:22 |
Last Modified: | 10 Mar 2022 01:22 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14037 |