ANALISIS KADAR PLATELET-DERIVED GROWTH FACTOR-BB PADA PLATELET RICH PLASMA DENGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR TROMBIN PADA SUHU DAN WAKTU PENYIMPANAN YANG BERBEDA

Anton Triyadi. Analisis Kadar Platelet Derived Growth Factor–BB pada Platelet Rich Plasma dengan Penambahan Aktivator Trombin pada Suhu dan Waktu Penyimpanan yang Berbeda (dibimbing oleh Uleng Bahrun dan Tenri Esa)
Latar belakang: Platelet Rich Plasma (PRP) merupakan plasma autologus dengan trombosit konsentrasi tinggi serta diperkaya growth factor (GF), kemokin dan sitokin serta memiliki potensi meningkatkan penyembuhan jaringan pada tingkat sel. Platelet-derived growth factor (PDGF) adalah GF yang pertamakali disekresikan ketika terjadi luka, meningkatkan proliferasi dan regenerasi sel melalui mitogenesis osteoblas. Tujuan penelitian membandingkan kadar Platelet Derived Growth Factor-BB (PDGF-BB) pada PRP dengan penambahan aktivator trombin pada suhu dan waktu penyimpanan yang berbeda.
Metode: Penelitian menggunakan desain experimental laboratory sebanyak 16 sampel. Pemeriksaan kadar PDGF PRP dengan metode ELISA sebelum aktivasi (PDGF PRP) sebagai pemeriksaan awal. Aktivasi trombosit menggunakan aktivator Trombin dan diinkubasi 40C selama 30 menit. Pemeriksaan kadar PDGF PRP setelah aktivasi 1 jam suhu ruang (t-PRP1), 24 jam suhu 40C (t-PRP2) dan 7 hari suhu -200C (t-PRP3). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon, Friedman dan post hox wilcoxon, bermakna jika p<0,05.
Hasil: Terdapat kenaikan median PDGF sebesar 1,12 kali setelah aktivasi 1 jam pada suhu ruang (p=0,215), penurunan 0,77 kali setelah aktivasi 24 jam pada suhu 40C (p=0,679), kenaikan 2,16 kali setelah aktivasi 7 hari suhu -200C (p=0,001). Disimpulkan bahwa aktivasi PRP dengan trombin selama 7 hari pada suhu -200C menghasilkan PDGF yang paling tinggi dibandingkan pada suhu ruang dan suhu 40C. Disarankan menghindari penggunaan PRP yang disimpan pada 24 jam suhu 40C.