PERKEMBANGAN EMBRIOGENESIS FASE AWAL KEHIDUPAN IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus)PADA SUHU BERBEDA

Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi waktu penetasan dan proses perkembangan embrio. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memetakan stadia perkembangan embrio, mengetahui respon telur (perkembangan embrio, waktu penetasan dan daya tetas telur) ikan nila salin terhadap suhu yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2019 di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar pada Devisi Pembenihan Ikan Nila Salin dan Devisi Laboratorium Kesehatan Ikan, yang berada di Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar,
Sulawesi Selatan. Pengambilan telur pada induk betina ikan nila salin dengan metode ketekan. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan suhu yaitu 260C, 280C dan 300C. Telur
yang digunakan setiap toples 300 butir. Sampel pengamatan telur ikan sebanyak 5 butir. Pengamatan embriogenesis menggunakan mikroskop binokuler yang terhubung dengan Zeiss AxioCam. Pengamatan dimulai dari fase cleavage sampai menetas, total pengamatan sebanyak 14 kali. Hasil penelitian embriogenesis (perkembangan embrio) berupa foto di gambar menggunakan kertas kalkir dan pulpen rotring isograph. Daya
tetas dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut W-Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan suhu berpengaruh terhadap perkembangan embrio, lama waktu penetasan dan daya tetas telur. Hasil pengamatan
dan analisis data yang didapatkan suhu 300C memberikan respon lebih cepat terhadap perkembangan embriogenesis dan wak