Makam-Makam Islam di Kerajaan Gowa dan Tallo Dari Abad Xvii-Xx Masehi: Pertarungan Identitas dan Relasi Kuasa

Disertasi ini membahas makam-makam Islam di Kerajaan Gowa dan Tallo dari abad XVII-XX, dengan pendekatan arkeologi sejarah. Makam yang dikaji sebanyak 100 makam yang tersebar di 35 kompleks makam, yaitu 19 di wilayah Kerajaan Gowa dan 16 di wilayah Kerajaan Tallo. Pemilihan objek makam berdasarkan kajian desk study yang dipadukan dengan data lapangan. Metode pengumpulan data lapangan berupa survei dan observasi serta perekaman data termasuk pendokumentasian dan pendeskripsian terkait dengan atribut pada masing-masing makam. Wawancara dengan informan kunci dan narasumber ahli filologi dilakukan secara terbatas, terkait pembacaan inskripsi pada makam tertentu. Teori identitas Hall (2016) dan Barker (2005) dipergunakan sebagai pisau analisis dipadukan dengan konsep teoritik mengenai burial and identity Stratton (2016) dan teori kuasa Foucault (1980) dan teori resistensi Scott. Hasil penelitian memperlihatkan identitas budaya terkait dengan etnisitas yang terdapat di Kerajaan Gowa Tallo pada masa itu, yaitu etnis Bugis, Makassar, Melayu, Arab, Tionghoa, Mandar dan Jawa. Atribut ragam hias pada makam termasuk dalam hal ini inskripsi merupakan representasi identitas budaya yang menjadi penanda latar etnisitas makam. Penanda identitas budaya Bugis pada makam yaitu bentuk gunungan yang menyerupai transformasi dari konsep motif hias kepala kerbau di rumah adat Bugis. Penanda lainnya yaitu motif hias geometris sulepa eppa atau belah ketupat dan motif hias floraistik belo belo massulapa. Adapun identitas budaya Makassar terkait langsung dengan identitas Gowa baik sebagai identitas budaya maupun politik. Pada akhirnya identitas budaya Gowa Tallo terbentuk dari beragam proses interaksi budaya yang juga dipengaruhi adanya hegemoni dan resistensi antara kedua kerajaan tersebut. Identitas Gowa Tallo adalah sebuah identitas budaya sekaligus politik yang mengindikasikan pertarungan identitas dan relasi kuasa antara Kerajaan Gowa dan