SIMULASI KOMPUTASI POLA ALIRAN PADA PERTEMUAN SUNGAI MATA ALLO DAN SUNGAI SADDANG = COMPUTIONAL SIMULATION OF FLOW PATTERN AT THE CONFLUENCE OF THE SADDANG AND MATA ALLO RIVER

Salah satu bencana yang memiliki frekeuensi atau probabilitas kejadian yang tinggi di Indonesia adalah bencana banjir yang terjadi pada wilayah atau Daerah Aliran Sungai (DAS). Salah satu wilayah yang juga menjadi perhatian dari berbagai instansi terkait pengendalian banjir adalah DAS Saddang. Hal tersebut dibuktikan oleh frekuensi kejadian banjir yang cukup tinggi khususnya di wilayah Tengah DAS Saddang tepatnya di Kabupaten Enrekang pada pertemuan sungai Mata Allo dan Sungai Saddang. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari karakteristik saluran khususnya pada pertemuan dua sungai adalah dengan menganalisis debit dan pola aliran yang terjadi. Untuk itu diperlukan suatu pemodelan numerik yang dapat yang dapat menggambarkan kondisi atau pola aliran pada suatu saluran. Salah satu model numerik yang dapat digunakan untuk mensimulasikan saluran terbuka alami seperti sungai adalah Hec-RAS. Kecepatan aliran pada kondisi normal pada Sungai Mata Allo berkisar antara 0 – 1,85 m/detik. Berdasarkan analisis bilangan Froude pada beberapa titik terbentuk pola aliran Kritis dan Superkritis dengan rentang nilai Froude ≥ 1. Kecepatan aliran pada kondisi normal pada Sungai Saddang berkisar antara 0 – 5,5 m/detik. Berdasarkan analisis bilangan Froude pada beberapa titik terbentuk pola aliran Kritis dan Superkritis dengan rentang nilai Froude ≥ 1. Kecepatan aliran pada kondisi normal pada pertemuan sungai Mata Allo dan Sungai Saddang berkisar antara 0 – 6,44 m/detik. Berdasarkan analisis bilangan Froude pada pertemuan sungai didominasi oleh pembentukan pola aliran Kritis dan Superkritis.
Keywords : Sungai Saddang, Sungai Mata Allo, pola aliran