Pengaruh Diameter, Konsentrasi Stimulansia Asam Sulfat dan Lebar Koakan terhadap Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) di Desa Rompegading Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros

Faktor yang memengaruhi produksi getah pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) merupakan hal penting untuk dipelajari sehingga produksi getah pada berbagai faktor yang memengaruhi tersebut dapat dipahami sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan produksi getah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh diameter, lebar koakan dan tingkat konsentrasi stimulansia asam terhadap produksi getah pinus. Penelitian ini dilaksanakan pada tegakan pinus yang ada di Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) percobaan faktorial 2x3x3. Faktor pertama adalah diameter pohon yang terdiri atas 2 taraf, yaitu 30-40 cm dan 41-50 cm. Faktor kedua adalah lebar koakan dengan 3 taraf, yaitu 2 cm, 4 cm dan 6 cm. Faktor ketiga adalah konsentrasi stimulansia asam sulfat dengan 3 taraf, yaitu 10%, 20% dan 30%. Setiap kombinasi taraf faktor perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah seluruh pohon yang diteliti sebanyak 54 pohon dengan 2 koakan per pohon. Pembaharuan luka sadap dilakukan setiap 3 hari sekali dan diikuti dengan pemberian stimulansia asam sulfat. Pemungutan getah dilakukan pada hari ke 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi getah per pohon per hari untuk setiap kombinasi perlakuan berkisar antara 1,40-9,60 gram. Secara umum pohon dengan diameter 41-50 cm menghasilkan rata-rata produksi getah per hari per pohon (5,16 gram) yang lebih besar dibandingkan pohon berdiameter 30-40 cm (3,84 gram). Pohon berdiameter besar (41-50 cm) dengan lebar koakan 6 cm dan konsentrasi stimulansia asam sulfat 30% menghasilkan rata-rata produksi getah terbesar yaitu 9,60 gram/pohon/hari.