Kebiasaan Makanan Teripang Getah Hitam, Holothuria leucospilota (Brandt, 1835) di Perairan Batukalasi, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

Teripang getah hitam (Holothuria leucospilota) sangat mudah ditemukan di perairan intertidal Batukalasi, karena memiliki kriteria habitat yang baik bagi teripang getah hitam. Perairan intertidal Pulau Batukalasi ditutupi oleh substrat berpasir dan pecahan terumbu karang yang sebagian ditumbuhi lamun dan alga, yang mana ini merupakan habitat bagi teripang getah hitam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agutus 2021 di perairan Batukalasi, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kebiasaan makanan teripang getah hitam berdasarkan ukuran panjang total tubuh. Analisis data dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 10, analisis pertama mengenai Indeks Bagian Terbesar (IBT) untuk mengetahui komposisi jenis makanan yang dimakan. Analisis kedua mengenai Panjang Relatif Usus (RLG) untuk mengetahui golongan kebiasaan makanan teripang getah hitam. Hasil studi menunjukkan terdapat 51 ekor Holothuria leucospilota yang dikelompokkan kedalam tiga kelompok ukuran panjang total tubuh yaitu 7 – 19 cm, 19 – 32 cm, dan 32 – 45 cm. Hasil penelitian menunjukkan makanan utama teripang getah hitam yaitu fitoplankton dan makanan tambahan berasal dari kelompok makanan tidak teridentifikasi. Makanan pelengkap pada teripang getah hitam ukuran kecil (7 – 19 cm) terdiri dari makroalga dan zooplankton. Teripang berukuran sedang (19 – 32 cm) makanan pelengkap terdiri dari makroalga, serat lamun dan zooplankton sedangkan, ukuran besar (32 – 45 cm) makanan pelengkap berasal dari kelompok zooplankton dan serat lamun. Berdasarkan jenis makanan dan panjang relatif usus teripang getah hitam termasuk omnivora.