KEABSAHAN OBJEK YANG DIPERTANGGUNGKAN DALAM PERJANJIAN ASURANSI PROFESI ANTARA NOTARIS/PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DENGAN PERUSAHAAN ASURANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah objek yang
dipertanggungkan dalam perjanjian asuransi Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian serta mengukur tanggung jawab perusahaan asuransi terhadap adanya tuntutan ganti rugi.
Tipe penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, dengan
pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan
konseptual (conceptual approach) dan pendekatan perbandingan
(comparative approach). Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.
Adapun metode analisis pada penelitian ini adalah menggunakan metode dedukatif preskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek yang dipertanggungkan dalam perjanjian asuransi profesi Notaris/PPAT telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian karena yang dilindungi disini adalah perbuatan-perbuatan yang tidak bertentangan dengan undang-undang dan hukum
yang berlaku di Indonesia. Lebih lanjut, tanggung jawab perusahaan asuransi terhadap pengajuan tuntutan ganti rugi yaitu dilihat dari proses pengajuan tuntutan ganti rugi oleh tertanggung dan pihak yang berhak menerima ganti rugi dengan melalui tahap-tahap di antaranya pelaporan terjadinya klaim, verifikasi dan validitasi polis dan melihat apakah tuntutan
klaim yang diajukan termasuk dalam lingkup jaminan dari polis, besaran jumlah ganti rugi, dokumen-dokumen pendukung pengajuan klaim, dan mekanisme pembayaran klaim. Dengan dasar kesimpulan tersebut, disarankan agar seyogyanya perjanjian asuransi antara Notaris/PPAT dengan PT. Bumida memuat dengan tegas perbuatan-perbuatan seperti
apa yang tidak menjadi tanggungan dari PT.Bumida dan sebaiknya untuk pelaksanaan klaim asuransi profesi Notaris/PPAT perlu adanya pendampingan dari majelis pengawas notaris sebagai pengawas dalam
tugas jabatan Notaris/PPAT.