HUBUNGAN MANITOL 20% DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP OSMOLARITAS DARAH, GULA DARAH SERUM, DAN FAKTOR KOAGULASI PASIEN CEDERA OTAK SEDANG DENGAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL

Cedera Otak memiliki angka kematian yang tinggi diberbagai negara. Parameter kimiawi seperti osmolaritas darah, gula darah serum dan faktor koagulasi dapat digunakan untuk menilai prognosis dari cedera otak. Peningkatan tekanan intrakranial dan pembengkakan otak adalah manifestasi klinis dari cedera otak. Salah satu penanganan nonoperatif gejala tersebut adalah penggunaan manitol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis manitol 20% yang memiliki tingkat keamanan dan efektifitas lebih baik berdasarkan evaluasi 3 parameter laboratorium yang digunakan. Penelitian ini bersifat kohort prospektif dengan total 30 pasien cedera otak sedang, yang dibagi secara acak kedalam dua kelompok manitol dengan dosis berbeda. Hasil penelitian akan dianalisa menggunakan repeated meassurement annova test, dikatakan hasil bermakna bila P<0,05. Dari 30 pasien cedera otak sedang, didapatkan perbedaan nilai osmolaritas darah, gula darah serum dan faktor koagulasi antar kedua kelompok, dimana kelompok manitol 20% dosis 1 gram/kgBB memiliki nilai lebih tinggi dibanding dosis 0,5gram/kgBB, namun semuanya memiliki P value >0.05. Manitol tidak mempengaruhi nilai osmolaritas darah, gula darah serum dan faktor koagulasi.