ANALISIS PEMBANGUNAN REKLAMASI LAHAN CENTRE POINT OF INDONESIA TERHADAP KEMISKINAN NELAYAN DI KELURAHAN PANAMBUNGAN = THE ANALYSIS OF DEVELOPMENT OF RECLAMATION CENTRE POINT OF INDONESIA TOWARDS THE POVERTY OF FISHERMEN IN PANAMBUNGAN SUB-DISTRICT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembangunan reklamasi lahan Centre Point of Indonesia terhadap kemiskinan nelayan di Kelurahan Panambungan dan faktor-faktor pembangunan reklamasi lahan Centre Point of Indonesia terhadap kemiskinan nelayan, serta peran CSR Centre Point of Indonesia dalam mengatasi kemiskinan nelayan di Kelurahan Panambungan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Dasar Penelitian ini adalah survei. Populasi nelayan sebanyak 62 orang. Teknik penarikan sampel yaitu systematic random sampling. Sampel dari penelitian ini diperoleh menggunakan rumus Slovin, dengan error level (tingkat kesalahan) yaitu 10% atau 0,1 dengan hasil 38 responden.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah pembangunan reklamasi lahan Centre Point of Indonesia memberikan dua dampak bagi kehidupan nelayan di kelurahan Panambungan, yakni dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya ialah menjadikan kawasan pantai di kelurahan Panambungan lebih indah dipandang oleh para nelayan. Namun akibat yang dominan dialami oleh nelayan malah dampak negatif, antara lain berupa penurunan pendapatan, risiko kecelakaan bagi nelayan dan banjir di beberapa titik di kelurahan Panambungan. Faktor pembangunan yang memicu kemiskinan nelayan berdasarkan hasil penelitian ini adalah pertama, penyempitan lahan tangkap. Kedua, akses jalur tangkap semakin jauh dan membahayakan, akses jalur ke lahan tangkap berada tepat di bawah jembatan beton Toraja di CPI mengancam keselamatan nelayan dan transportasi yang digunakan nelayan. Ketiga, waktu kerja efisien di lahan tangkap nelayan. Keempat, ketidaktersediaan akses informasi yang dapat diperoleh nelayan terkait mengasah softskill maupun akses informasi terkait perkembangan pembangunan reklamasi lahan Centre Point of Indonesia. Kelima, ketidaktersediaan akses kelembagaan yang menaungi perlindungan hak-hak nelayan. Akses jalur alternatif yang disediakan masih tergolong tidak aman bagi para nelayan, peneliti melihat akses jalur alternatif yang sangat sempit dan memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi dengan menabrak pilar penyanggah jembatan CPI yang tidak dibuat melayang seperti pilar-pilar lainnya.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yakni mengevaluasi kembali kebijakan yang terkait guna menanggulangi kemiskinan nelayan.
Keywords : Pembangunan, Reklamasi, Centre Point of Indonesia, Kemiskinan, Nelayan