Split-Ticket Voting pada Pemilihan Umum Legislatif DPR RI – DPRD Provinsi Tahun 2019 di Kota Makassar = Split-Ticket Voting in Legislative General Election of the House of Representatives of the Republic of Indonesia – the Provincial House of Representatives of 2019 in Makassar City


Muzakkir, Abd. Kahar (2022) Split-Ticket Voting pada Pemilihan Umum Legislatif DPR RI – DPRD Provinsi Tahun 2019 di Kota Makassar = Split-Ticket Voting in Legislative General Election of the House of Representatives of the Republic of Indonesia – the Provincial House of Representatives of 2019 in Makassar City. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
E052172005_tesis_15-02-2022 cover.png

Download (187kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
E052172005_tesis_15-02-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
E052172005_tesis_15-02-2022 dp.pdf

Download (151kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
E052172005_tesis_15-02-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dan model pemilih membagi suaranya kepada partai politik yang berbeda antara DPR RI dengan DPRD Provinsi pada Pileg 2019 di Kota Makassar.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan bersifat empirik guna mendeskripsikan objek dan subjek penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan perilaku memilih dan split-ticket voting.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan pemilih membagi suaranya kepada Partai Politik yang berbeda antara DPR RI dengan DPRD Provinsi pada Pileg 2019 di Kota Makassar terdiri dari faktor eksternal pemilih dan faktor internal pemilih. Faktor eksternal pemilih terdiri dari pola tandem, ketersediaan kandidat, biaya partisipasi dan gaya kampanye. Sementara faktor internal pemilih terdiri dari kekuatan keberpihakan, informasi jabatan, strategic/policy balancing dan kampanye/sosialisasi. Dengan demikian, motif tulus menjadi lebih dominan bagi pemilih, sedangkan secara minoritas terdapat arah split-ticket voting motif strategis. Akan tetapi, dengan rendahnya Party ID, Dominasi pola candidate-centered, serta money politic tinggi mengakibatkan motif dan model split-ticket voting menjadi bias. Adapun model split-ticket voting yang paling mendekati adalah model low information, namun dengan beberapa catatan kritis. Pertama, pemilih di Kota Makassar cukup memahami informasi parpol/kandidat sesuai yang hadir di wilayahnya dengan maraknya gosip-gosip politik yang dikoordinasikan oleh simpul politik sehingga klaim ‘kebingungan pemilih’ tidak sesuai. Kedua, secara kualitatif penelitian ini memfokuskan tidak hanya dari sisi faktor pemilih, namun juga sisi faktor parpol dengan perspektif koordinasi, sedangkan model low information secara kuantitatif fokus pada faktor pemilih saja sehingga kurang menekankan peran elit dan simpul politik dalam melakukan koordinasi pileg.
Keywords : Calon Legislatif, Koordinasi Strategis, Pemilih, Pemilihan Umum, Split-Ticket Voting.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: J Political Science > JC Political theory
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 18 Feb 2022 08:18
Last Modified: 18 Feb 2022 08:18
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13454

Actions (login required)

View Item
View Item