Lestari, Hasriani Ayu (2021) Analisis Spasial Kualitas Air dan Implikasinya untuk Target Sdg 14.1 di Provinsi Sulawesi Selatan. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
P1200316403_disertasi_02-12-2021 cover.png
Download (228kB) | Preview
P1200316403_disertasi_02-12-2021 1-2.pdf
Download (1MB)
P1200316403_disertasi_02-12-2021 dp.pdf
Download (504kB)
P1200316403_disertasi_02-12-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Tujuan utama penelitian ini untuk menganalisa status dan kondisi perairan Provinsi Sulawesi Selatan melalui dinamika parameter fisik-kimia perairan, konsentrasi klorofil-a, serta keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton. Kemudian menginisiasi potensi budidaya rumput laut dalam memperbaiki kondisi perairan Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu sebagai strategi dalam mencapai SDG 14.1. Penelitian ini dilakukan pada delapan lokasi di seluruh Perairan Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut antara lain, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Pangkep, Kota Makassar, kabupaten Takalar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kota Palopo dan Kota Malili. Pengukuran insitu parameter fisik-kimia (Suhu, TDS, konduktifitas, kekeruhan, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrat dan ammonium) dan pengukuran konsentrasi klorofil-a menggunakan Water Quality Checker (Merk TOA DKK Model WQC24-1-2). Pengambilan sampel fitoplankton menggunakan plankton net. No. 25. Analisis Storet dan PCA dilakukan untuk mengidentifikasi kategori kondisi perairan dan parameter penciri antar lokasi. Analisa Citra Satelit Ocean Color digunakan untuk memetakan dan melihat tren dekade pada konsentrasi klorofil-a. Analisis pada fitoplankton dilakukan melalui perhitungan kelimpahan dan indeks ekologi. Selanjutnya dilakukan analisis R menggunakan general linear model fuction untuk melihat korelasi fitoplankton dengan parameter lingkungan. Kemudian Analisa Citra Landsat-8 dilakukan untuk mengetahui luasan, potensi produksi serta kemampuan absorbs nutrient oleh budidaya rumput laut. Secara garis besar, Hasil penelitian menemukan bahwa ondisi Perairan Sulawesi Selatan masuk dalam kategori tercemar berat dengan prevalensi 100% kelebihan nutrisi selain faktor lokal. Hal ini ditunjukkan dari 8 lokasi yang ada, 6 diantaranya terkategori Cemar berat, dan 2 terkategori cemar sedang. Pencemaran tertinggi ditemukan pada kota Makassar. Rata-rata konsentrasi klorofil-a di delapan lokasi berada pada kisaran 0,018 – 0,030 mg/l. Konsentrasi klorofil-a tertinggi ditemukan pada perairan Sungai Cikoang di Kabupaten Takalar. Sebaliknya konsentrasi klorofil-a terendah pada Sungai Tallo di Kota Makassar. Keanekaragaman fitoplankton di Perairan Sulawesi Selatan secara keseluruhan tergolong rendah. Ceratium furca merupakan jenis fitoplankton yang paling melimpah serta merupakan spesies yang menyebabkan pertumbuhan alga berbahaya (HAB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh negatif aktivitas antropogenik yang tinggi mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton di Perairan Sulawesi Selatan. Metode pemanfatan data citra satelit dapat digunakan dalam mengestimasi luas dan volume produksi budidaya rumput. Hasil yang diperoleh dinilai lebih akurat dan efisien dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu metode ini dapat digunakan dalam memperkirakan potensi budidaya rumput laut dalam upaya mitigasi eutrofikasi, sebagai bagian dari strategi untuk mencapai SDG 14.1
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 17 Feb 2022 03:06 |
Last Modified: | 17 Feb 2022 03:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13432 |