Asuhan Keperawatan Perioperatif Pada Ny. A dengan Diagnosis Medis Tumor Mesenterium Tindakan Laparatomi Reseksi Tumor di Ruangan Central Operating Theatre (COT) Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin Tahun 2021 = PERIOPERATIVE NURSING IN NY.A WITH MESENTERIC TUMORS MEDICAL DIAGNOSIS TUMOR RESECTION LAPAROTOMY ACTION IN CENTRAL OPERATING THEATER (COT) HOSPITAL HOSPITAL OF STATE OF HASANUDDIN UNIVERSITY IN 2021

Nurul Sakinah Fathiasari, S.Kep. R014191021. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA NY. A DENGAN DIAGNOSIS MEDIS TUMOR MESENTERIUM TINDAKAN LAPARATOMI RESEKSI TUMOR DI RUANGAN CENTRAL OPERATING THEATRE (COT) RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI NEGERI UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2021 dibimbing oleh Moh. Syafar Sangkala

Latar Belakang: Mesenterium merupakan jaringan berbentuk membran yang muncul dari dinding posterior cavum peritoneal dan melekat pada intestinium. Tumor mesenterium merupakan sebuah tumor yang amat jarang ditemui dengan insiden kira- kira 1:100.000-200.0000. Salah satu penatalaksanaan dari tumor mesenterium, yaitu tindakan pembedahan seperti laparatomi reseksi tumor. Laparatomi reseksi tumor merupakan prosedur operasi yang dilakukan untuk mengangkat tumor yang tumbuh di sekitar perut.

Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien tumor mesenterium dengan tindakan laparatomi reseksi tumor

Metode: Asuhan keperawatan ini dilakukan pada Ny. A yang telah dilakukan tindakan operasi laparatomi reseksi tumor di ruang COT RSPTN Universitas Hasanuddin pada tanggal 21 Desember 2020. Terdapat 7 diagnosa keperawatan yang terbagi menjadi pre operasi, intra operasi, dan post operasi diberikan dalam perawatan pasien selama di ruang COT. Evaluasi keperawatan pada pasien dapat dinilai dengan menggunakan buku Perioperatif Nursing Data Set (PNDS).

Hasil: Berdasarkan 7 diagnosa keperawatan yang telah ditegakkan, diagnosa pada pre operasi yaitu diagnosa ansietas yang teratasi dengan hasil pasien tampak tenang dan skala cemas 0, diagnosa risiko jatuh dengan hasil pasien pasien tidak jatuh dari tempat tidur. Diagnosa pada intra operasi yaitu risiko cedera dengan hasil pasien tidak mengalami cedera selama tindakan invasif dilakukan, risiko infeksi area pembedahan dengan hasil tidak ada tanda kemerahan dan bengkak pada area luka operasi, dan risiko perdarahan dengan hasil tanda-tanda vital dalam rentang normal. Diagnosa pada post operasi yaitu diagnosa risiko infeksi dengan hasil pasien tidak ada tanda-tanda infeksi dan diagnosa risiko jatuh dengan hasil pasien pasien tidak jatuh dari tempat tidur.

Kesimpulan: Tindakan pembedahan wajib memperhatikan keselamatan pasien, kesiapan pasien, dan prosedur yang akan dilakukan. Kesalahan yang biasa terjadi saat dikamar bedah yaitu salah lokasi operasi, salah prosedur operasi ataupun salah pasien. Komunikasi interprofesi yang efektif merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan keselamatan pasien dan dapat meminimalisir kesalahpahaman

Kata Kunci: Tumor Mesenterium, Laparatomi Reseksi Tumor, Central Operating Theatre