Nirmalasari, Nirmalasari (2020) KARAKTERISTIK PENDERITA EPILEPSI RAWAT INAP DI RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011171035_skripsi COVER1.png
Download (80kB) | Preview
C011171035_skripsi 1-2.pdf
Download (1MB)
C011171035_skripsi DP.pdf
Download (630kB)
C011171035_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia epilepsi didefinisikan sebagai kelainan otak yang ditandai dengan kecenderungan untuk menimbulkan bangkitan epileptik yang terus menerus, dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis, dan sosial dengan mensyaratkan terjadinya minimal 1 kali bangkitan kejang. Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia tanpa batasan ras dan sosial ekonomi. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan ada 50 juta kasus epilepsi di seluruh dunia. Setelah seseorang didiagnosis epilepsi, terapi obat merupakan tatalaksana lini pertama dengan tujuan mencapai bebas kejang tanpa efek samping. Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai terapi dengan obat antiepilepsi (OAE) adalah berapa besar kemungkinan terjadi bangkitan berulang, berapa besar kemungkinan terjadinya konsekuensi psikososial, masalah pekerjaan, atau keadaan fisik akibat bangkitan selanjutnya dan pertimbangan untung rugi antara pengobatan dan efek samping yang ditimbulkan. Penelitian mengenai karakterisrik penderita epilepsi rawat inap masih jarang dilakukan terutama di Kota Makassar. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita epilepsi rawat inap di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari - Desember 2018. Metode: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 sampai November 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 28 penderita dengan menggunakan metode total sampling. Data diperoleh dari berkas rekam medis penderita epilepsi. Hasil: Dari 28 sampel penelitian didapatkan distribusi epilepsi berdasarkan usia paling sering pada kelompok Kanak-kanak (39%), berdasarkan jenis kelamin lebih sering pada laki-laki (64%), berdasarkan tingkat pendidikan lebih sering pada tingkat pendidikan dasar (43%), berdasarkan aturan minum obat paling sering dengan dosis terbagi (96%), dan berdasarkan lama mengonsumsi OAE paling sering pada lama mengonsumsi OAE kurang dari satu tahun (71%). Kesimpulan: Kejadian epilepsi paling sering terjadi pada kelompok Kanak-kanak yaitu penderita dengan rentang usia 5 - 11 tahun. Kejadian epilepsi lebih sering terjadi pada laki-laki. Kejadian epilepsi paling sering terjadi pada penderita dengan tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP-sederajat). Penderita epilepsi lebih sering mendapatkan pengobatan dengan dosis terbagi. Berdasarkan lama mengonsumsi OAE, jumlah penderita terbanyak adalah yang telah mengonsumsi OAE kurang dari satu tahun.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Epilepsi, Karakteristik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | andi Sitti aisyah |
Date Deposited: | 16 Dec 2020 06:59 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1342 |