PENGARUH JENIS CAIRAN PENYARI DALAM MASERASI TERHADAP KADAR KUMARIN TOTAL DAN ANALISIS PROFIL KLT-DENSITOMETRI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)

Buah mengkudu memiliki beberapa senyawa metabolit di dalamnya seperti skopoletin (7-hidroksi-6-metoksi kumarin) yang merupakan golongan kumarin. Skopoletin merupakan kumarin fenolik yang berasal dari jalur fenilpropanoid yang dapat menurunkan tekanan darah. Salah satu hal yang mempengaruhi proses ekstraksi yaitu jenis cairan penyari sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cairan penyari yang paling tepat dan profil ekstrak buah mengkudu dengan KLT Densitometri terhadap perolehan kadar kumarin totalnya yang dimaserasi dengan beberapa jenis cairan penyari. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan 5 variasi cairan penyari yaitu metanol, etanol, aseton, kloroforom dan heksan. Hasil ekstraksi menunjukkan %rendemen sebesar 3,653 ± 0,518%, 3,74 ± 0,33%, 3,81 ± 0,278%, 0,503 ± 0,015%, 0,53 ± 0,015% untuk pelarut metanol, etanol, aseton, kloroform dan heksan. Kadar kumarin total diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada λmaks 382,5 nm. Kadar kumarin total pada ekstrak metanol, etanol, aseton, kloroform, dan heksan secara berturut-turut yakni 2,654 ± 0,386 mg/g, 3,112 ± 0,169 mg/g, 2,740 ± 0,072 mg/g, 6,512± 0,059 mg/g, dan 3,032 ± 0,300 mg/g dan perbedaan jenis cairan penyari menunjukkan kadar kumarin total yang berbeda signifikan p<0,05). Profil ekstrak pada KLT-Densitometri menggunakan PCA (Principle component analysis) menunjukkan tiga pengelompokkan yang berbeda.