Kajian New Historicism Terhadap Kumpulan Puisi Museum Penghancur Dokumen Karya Afrizal Malna

IBNU SINA PALOGAI Kajian New Historicism Terhadap Kumpulan Puisi Museum Penghancur Dokumen Karya Afrizal Malna (dibimbing oleh Inriati Lewa dan Gusnawaty)

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan ekspresi kepengarangan Afrizal Malna secara biografis melalui kumpulan puisi Museum Penghancur Dokumen; (2) menemukan simbolik-struktural yang terepresentasi dalam kode-kode teks sastra melalui kumpulan puisi Museum Penghancur Dokumen; (3) menginterpretasi kode-kode teks sastra dalam kumpulan puisi Museum Penghancur Dokumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan puitika kultural yang berangkat dari New Historicism. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, bait, dan puisi yang menunjukkan ekspresi kepengarangan dan kode-kode teks sastra. Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen sumber, seperti buku-buku teori sastra, transkrip wawancara, dan buku Museum Penghancur Dokumen karya Afrizal Malna. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobabilitas berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyajian hasil penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ekspresi kepengarangan yang hadir dalam buku puisi Museum Penghancur Dokumen bertaut erat dengan aspek biografis Malna yang terekonstruksi oleh sejumlah peristiwa sejarah, di antaranya peristiwa PRRI, gejolak ekonomi pada masa pemerintahan Soekarno, aktivitas di Rakyat Miskin Kota pada masa reformasi, dan upayanya untuk melintasi berbagai medium karya di luar sastra; (2) kode teks sastra yang ditemukan dalam buku puisi Museum Penghancur Dokumen antara lain mengarah pada konstruksi identitas, upaya pembaharuan sebuah konsep yang telah mapan, dan politik bahasa; (3) relasi antara ekspresi kepengarangan Afrizal Malna dan kode teks sastra dalam kumpulan puisi Museum Penghancur Dokumen menghadirkan wacana hegemoni puisi liris dalam perkembangan sejarah puisi Indonesia, kritik pada masa Orde Baru, dan peristiwa yang mengonstruksi identitas.