Penanganan UNHCR Terhadap Kejahatan yang Dilakukan oleh Pengungsi Internasional di Negara Transit

Nurhidayat Oktafian Noor (B011171338), Penanganan UNHCR Terhadap Kejahatan yang Dilakukan oleh Pengungsi Internasional di Negara Transit. Dibawah bimbingan Iin Karita Sakharina selaku Pembimbing I dan Birkah Latif selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penanganan UNHCR terhadap pengungsi internasional yang melakukan kejahatan di negara transit, dan untuk mengetahui dampak status pengungsi internasional setelah melakukan kejahatan di negara transit.
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan casus (case approach). Teknik pengumpulan bahan hukum yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan yang dilengkapi dengan hasil wawancara. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, keseluruhan bahan hukum yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk penanganan UNHCR terhadap pengungsi internasional yang melakukan kejahatan di negara transit adalah berkoordinasi dengan rumah detensi imigrasi untuk mendata dan mengambil tindakan atas kejadian tersebut. Setelah pihak UNHCR Makassar mengetahui mengenai tindak lanjut yang akan diambil terkait nasib para pengungsi internasional yang telah melakukan kejahatan/tindak pidana, ataupun pelanggaran administrasi keimigrasian, maka selanjutnya pihak rumah detensi imigrasi akan mengambil langkah (i) menyerahkan kepada pihak kepolisian, jika tindakan yang dilakukan oleh para pengungsi internasional tersebut masuk kategori kejahatan atau tindak pidana, dan selanjutnya akan diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku; atau (ii) tetap menahannya di rumah detensi imigrasi, jika tindakan yang dilakukan oleh para pengungsi internasional tersebut masuk kategori pelanggaran administrasi keimigrasian, dan meminta masukan dari UNHCR apakah para pengungsi internasional tersebut layak untuk dideportasi atau cukup dilakukan pembinaan di rumah detensi imigrasi. (2) Dampak status pengungsi internasional setelah melakukan kejahatan di negara transit adalah memproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dimana sebelumnya UNHCR akan mencabut terlebih dahulu ‘status pengungsi’ dan mengambil/menarik kembali kartu pengungsi yang telah diberikan.