ANALISIS PERILAKU STAY-AT-HOME MASYARAKAT SULAWESI SELATAN SELAMA KEBIJAKAN PEMBATASAN SOSIAL TAHUN 2020 DENGAN BIG DATA

MUH. MUSTAKIM HASMA. Analisis Perilaku Stay-at-Home Masyarakat Sulawesi Selatan selama Kebijakan Pembatasan Sosial Tahun 2020 dengan Big Data (dibimbing oleh Muh. Harun Achmad dan Samsu Arif).

Penelitian ini bertujuan melihat (1) perbedaan pada perkembangan pola mobilitas masyarakat Sulawesi Selatan baik di dalam maupun di luar rumah sejak awal pandemi sampai pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB), (2) signifikansi pengaruh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap perilaku stay-at-home masyarakat Sulawesi Selatan, dan (3) lamanya dampak dari penerapan kebijakan PSBB terhadap perilaku stay-at-home masyarakat Sulawesi Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data dari Laporan Mobilitas Google. Langkah ini merupakan salah satu pemanfaatan big data yang mutakhir dan efisien. Data dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dengan heatmap, dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) Intervensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dalam pola mobilitas masyarakat Sulawesi Selatan di dalam dan di luar rumah, di mana sejak awal pandemi Covid-19 masyarakat cenderung lebih banyak beraktivitas di sekitar area perumahan dan mengurangi aktivitas di luar rumah seperti di tempat retail dan rekreasi; toko bahan makanan dan apotik; taman; stasiun transit; dan tempat kerja terutama sejak diberlakukannya PSBB. Hasil pengolahan data mobilitas masyarakat di area pemukiman menemukan model ARIMA (1,0,0) dengan orde intervensi b=0, r=0, s=8 yang mengindikasikan bahwa kebijakan PSBB secara signifikan berdampak pada masyarakat untuk lebih banyak di rumah (stay-at-home). Pembatasan sosial ini berdampak kepada perilaku masyarakat untuk berdiam diri di rumah sejak diterapkannya pada tanggal 24 April 2020 sampai delapan hari setelahnya, yaitu tanggal 2 Mei 2020.